TEMPO.CO, Jakarta -Harga minyak dunia melonjak setelah memuncaknya ketegangan di kawasan Teluk. Ketegangan itu dipicu oleh keputusan empat negara, Arab Saudi, Bahrain, Mesi dan Uni Emirat Arab yang memutuskan hubungan diplomatik
dengan Qatar karena negara terkaya di kawasan Teluk Arab itu dituduh mendukung terorisme.
Baca: Harga Minyak Turun, Ini Penyebabnya
Keretakan hubungan empat negara itu dengan Qatar semakin mendalam karena Qatar mendukung gerakan Ikhwanul Muslim yang dicap sebagai gerakan teroris. Pemutusan hubungan diplomatik ini sebagai puncak dari keretakan hubungan tersebut.
Memanasnya suhu geopolitik ini memicu kekhawatiran kalangan eksportir minyak dan gas global. Seperti diketahui, Qatar merupakan pemasok terbesar gas alam cari (LNG) dan penjual utama kondesat.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin 5 Juni 2017, harga minyak mentah acuan Brent LCOc1 menguat 1,1 persen menjadi USD 50,48 per barel. Begitu pula dengan harga minyak Amerika Serikat CLc1 naik 1 persen menjadi USD 48,17 per barel.
Mengutip laman straitstimes.com, harga minyak AS acuan West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli naik sebesar 76 sen menjadi US $ 48,42 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak acuan Brent untuk pengiriman Agustus naik 66 sen menjadi USD 50,61 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London.
Baca: Aksi Ambil Untung Picu Harga Minyak Melemah
Memanasnya geopolitik yang tak hanya di kawasan Teluk tapi juga di Inggris menyusul serangan teroris di Jembatan London pada Sabtu malam 3 Juni telah menekan sejumlah bursa saham Asia pada perdagangan Senin 5 Juni ini.Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,03 persen ke level 20.170,41. Begitu pula dengan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,19 persen ke level 25.874,93. Sementara indeks Shanghai Composit terkoreksi 0,47 persen ke posisi 3.091,01
SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita terkait
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
17 jam lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
18 jam lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaHamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo
20 jam lalu
Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
21 jam lalu
Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024
2 hari lalu
Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.
Baca SelengkapnyaBiden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya
5 hari lalu
Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza
Baca SelengkapnyaKehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan
5 hari lalu
Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan
Baca SelengkapnyaMengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar
7 hari lalu
Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah
8 hari lalu
Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
8 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya