Indonesia Akan Temui Afrika, Ajak Kerjasama Ekonomi

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 22:00 WIB

Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi membacakan surat Kartini pada acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menuturkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan melakukan kunjungan kerja ke Nigeria pada 3-6 Juni 2017. Kunjungan itu bertujuan menunjukkan komitmen Indonesia meningkatkan hubungan dan kerjasama negara di Afrika.

Menurut Arrmanatha, Afrika miliki potensi besar dan salah satu pasar non tradisional yang penting bagi Indonesia. Dalam kunjungannya nanti, kementerian akan didampingi oleh beberapa delegasi bisnis. "Mereka bakal meningkatkan kerjasama di sektor palm oil,” kata dia di Kementerian Luar Negeri, Jumat, 2 Juni 2017.

Baca: Afrika, Prioritas Penjualan Produk Industri Strategis 2017


Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Daniel Simanjuntak menuturkan dalam kunjungannya, Menteri Retno tidak akan mengunjungi semua negara di Afrika. Tapi hanya fokus ke Nigeria. Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mochammad Fachir, kata dia, juga akan melakukan kunjungan kerja pada 7-10 Juni 2017 ke Senegal dan Kenya. Poin pentingnya adalah diplomasi ekonomi sebagai strategi awal kerjasama.

Baca: Produk Makanan RI Terjual Rp 30,2 Miliar di Afrika


Daniel memastikan akan ada penandatanganan kontrak antara pemerintah Indonesia dan negara-negara Afrika yang dikunjungi awal Juni ini. Ia menyebutkan kunjungan bilateral ini memiliki sisi historis. Sebab, biasanya Menteri Luar Negeri ke Afrika mendampingi Presiden.


Selain itu, ujar Daniel, pihaknya juga akan membahas perihal tarif yang tinggi pada sektor perdagangan antara Indonesia dan Afrika. “Pembahasan hal-hal untuk menurunkan tarif, jenis barang yang diperdagangkan,” katanya.

Sebagai tindak lanjutnya, akan ada satu agenda penting yaitu program Afrika Forum pada 2018. Daniel menuturkan akan mengupayakan kegiatan itu dilaksanakan di Indonesia. Tujuannya untuk mendorong kerjasama ekonomi lebih konkrit.

Bahkan Menteri Perdagangan Airlangga Hartarto juga rencana akan berkunjung ke Afrika. “Sehingga pemerintah akan ada strategi besar untuk Afrika,” ujar Daniel. Ia menambahkan sektor maritim juga akan dibahas yang berujung pada undangan kepada Afrika untuk menghadiri dialog maritim di Indonesia tahun depan.

DANANG FIRMANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

15 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

8 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

11 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

11 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya