TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah mengganti kebijakan distribusi beras sejahtera (Rastra) ke bantuan pangan non tunai per Juli, berimplikasi pada model bisnis Bulog. Seusai Inpres No.5 Tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh pemerintah, sekitar 90 persen di antaranya Bulog menyalurkan Rastra.
Baca: 5 Ribu Ton Daging Kerbau Impor Bulog Datang Pekan Depan
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Karyawan Gunarso memastikan, Bulog sebagai operator harus mendukung seluruh program pemerintah. Termasuk mengamankan Harga Pembelian Beras dan penyaluran Rastra ke Rumah Tangga Sasaran (RTS) sesuai Instruksi Presiden.
Baca: Turunkan Harga, Bulog Guyur 7 Ton Bawang di Pasar Tradisional
Dia berpendapat model bisnis Bulog akan berubah manakala bantuan pangan non tunai diterapkan. Bantuan pangan non tunai memungkinkan RTS membeli sembako di pasar atau toko dengan kualitas yang diinginkan. Dengan demikian, siapapun memiliki akses untuk menyediakan beras bagi RTS, bukan hanya Bulog.
"Yang perlu diperhatikan adalah apabila Bulog tetap ditugaskan melaksanakan Inpres No.5 Tahun 2015 terkait penyerapan gabah di tingkat petani sesuai Harga Pembelian Beras (HPB), maka aspek hilirnya seperti apa? Karena rastra tidak ada," tutur Karyawan di sela-sela diskusi Antisipasi Penerapan Kebijakan raskin (Beras Sejahtera) Sistem Tunai di Jakarta, Senin, 29 Mei 2017.
Karyawan menyebut sejumlah opsi yang bisa ditempuh diantaranya, harus ada jaminan outlet untuk menyalurkan serapan gabah petani.
Berita terkait
Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal
17 jam lalu
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.
Baca SelengkapnyaMengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog
21 jam lalu
Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.
Baca SelengkapnyaBulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan
22 jam lalu
Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan
3 hari lalu
Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.
Baca SelengkapnyaHarga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya
9 hari lalu
Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
10 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
10 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
10 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
12 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaDi Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi
14 hari lalu
APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.
Baca Selengkapnya