Telkom Kembali Gelar Kompetisi Socio Digi Leaders

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 30 Mei 2017 04:00 WIB

Jajaran direksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Pullman, Jakarta, 21 April 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menyelenggarakan kompetisi Socio Digi Leaders (SDL), yaitu program untuk mendorong sekaligus menjaring talenta muda berbakat yang memiliki kepekaan sosial untuk mengimplementasikan ide dan gagasannya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, SDL 2017 tidak hanya sebatas solusi berbasis aplikasi digital dan pesertanya pun tak terbatas dari dalam negeri saja. SDL juga merupakan salah satu cara untuk mendorong generasi muda berinovasi dan berkontribusi untuk dunia yang lebih baik.

Dalam paparannya, Direktur Human Capital Management Telkom Herdy Harman menjelaskan konsep SDL 2017. “Tahun ini SDL memiliki lebih meluas ke bidang hukum, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, pariwisata, dan banyak lagi. Semua problematika masyarakat dunia kita fasilitasi solusinya, yang penting memecahkan masalah dan aplikatif,” kata Herdy Harman ketika meluncurkan SDL 2017 di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Senin, 15 Mei 2017.

Baca:
Perhutani Cari Investor Kembangkan Ecopark
Bersinergi, Telkom Bantu Digitalisasi Bisnis Kiima Farma
Kemenhub Gelar Ramp Check di Bandara Soekarno Hatta

“Telkom menyadari kunci bisnis yang berkelanjutan adalah ketika inovasi terus dikembangkan. Bukan saja inovasi yang bisa mendorong bisnis lebih besar, juga berbagai inovasi yang bisa memecahkan masalah dan aplikatif untuk masyarakat dunia,” ujar Herdy.

Cakupan kompetisi SDL 2017 akan lebih besar. Bukan hanya mahasiswa aktif ataupun fresh graduate yang berasal dari Indonesia, SDL 2017 juga mengundang mahasiswa luar negeri di seluruh dunia untuk turut ambil bagian sebagai peserta kompetisi. Selain itu, syarat lain dari peserta kompetisi adalah berusia maksimal 27 tahun.

“Australia dan Singapura menjadi dua target negara utama aktivasi SDL tahun ini selain Indonesia. Sehingga, target proposal peserta tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, menjadi 500 proposal,” ucap Herdy. Untuk mencapai target tersebut, Telkom mengadakan roadshow ke kampus-kampus di Singapura dan Australia pada bulan Mei 2017.

Dengan melibatkan peserta yang berasal dari wilayah yang lebih luas, SDL 2017 diharapkan dapat memberikan sumbangan ide yang lebih banyak untuk kemajuan dunia. Menurut Herdy, menandai dimulainya rangkaian kompetisi SDL 2017 akan dilakukan roadshow ke Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), University of New South Wales (UNSW), University of Sydney, dan University of Melbourne. Penyelenggara akan mengajak mahasiswa asing untuk berpartisipasi, sekaligus mahasiswa asal Indonesia yang belajar di kampus-kampus tersebut.

Seperti tahun sebelumnya, SDL 2017 akan memberikan insentif kepada tim-tim terbaik. Hal yang utama dan mungkin paling menarik adalah kesempatan direkrut menjadi karyawan Telkom,” ujar Herdy.

Tahun lalu Telkom merekrut 16 peserta menjadi karyawan Telkom. Tahun ini tak ada target jumlah peserta yang akan direkrut menjadi karyawan. Peserta yang berkualitas yang akan ditawari. :Namun, mereka berhak tidak mengambil lowongan tersebut,” ujar Herdy.

Selain menjadi karyawan, insentif lainnya adalah uang tunai, bantuan beasiswa kuliah, serta studi banding ke sejumlah negara di Asia dan Eropa. Mekanisme lomba diawali dengan pengiriman video singkat tentang ide terobosan sosial dengan submission deadline tanggal 30 Juni nanti. Setelah itu, akan dipilih 100 tim terbaik yang kemudian akan dikerucutkan menjadi 25 tim untuk mengikuti paid internship dan bootcamp di Bali. Selanjutnya, akan dipilih 10 tim yang masuk ke babak grand final. Tiga tim terbaik akan diumumkan pada September 2017.

Kompetisi Socio Digi Leaders 2016 lalu memberangkatkan tiga pemenang ke tiga negara yakni Amerika Serikat untuk pemenang pertama yaitu Tim Tukangpedia. Hongkong bagi Tim Vestifarm sebagai juara kedua dan Singapura untuk Tim Angkuts sebagai juara ketiga. Pada kunjungan tersebut, para pemenang diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan para mentor yang ahli di bidang sociopreneur dan inkubator global, antara lain Google, Facebook, Plug & Play di Silicon Valley, Amerika Serikat; Net CV di Hong Kong; serta Pay Pal Incubator di Singapura.

BISNIS.COM

Berita terkait

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

15 jam lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

11 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

18 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

18 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

30 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

34 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

35 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

38 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

41 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

51 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya