TEMPO.CO, Gunung Kidul - Nelayan Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanen hasil tangkapan ikan jenis tongkol 4 kuintal per kapal setiap melaut, setelah beberapa bulan terakhir paceklik ikan.
Nelayan Pantai Baron Marjono di Gunung Kidul, Senin, 29 Mei 2017, mengatakan gelombang pantai selatan dalam beberapa minggu terakhir mengalami penurunan, sehingga nelayan bisa melakukan aktivitasnya dengan aman.
"Kami sangat beruntung. Pada bulan-bulan ini jenis ikan tongkol sedang bermigrasi. Kami panen tangkapan ikan tongkol sudah sejak beberapa hari terakhir. Semalam hampir semua nelayan memperoleh ikan," katanya.
Ia mengatakan dari 35 kapal dari Pantai Baron yang berangkat melaut, rata-rata mendapatkan 4 kuintal ikan tongkol hitam. Setiap satu kilogram dijual antara Rp5.000 hingga Rp10 ribu. Nelayan langsung menjual ke pengepul atau wisatawan yang datang ke Pantai Baron. Bahkan, karena banyaknya ikan yang ada, sampai nelayan kesulitan untuk membawa ke daratan.
"Lumayan setelah sekian lama paceklik ikan saat ini mulai panen," katanya.
Marjono mengatakan penangkapan ikan tongkol hitam biasanya dilakukan malam hari. Ikan tongkol hitam memang biasa didapatkan nelayan pada bulan Juli-Agustus setiap tahunnya.
"Ikan tongkol banyak didapatkan pada malam hari, dan tahun ini datang lebih awal," katanya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Gunung Kidul Rujimantoro menambahkan dari laporan yang diterimanya nelayan pantai selatan panen tidak hanya tongkol hitam, namun beberapa jenis ikan lainnya seperti tengiri, maleman dan beberapa jenis ikan lainnya. Panen ini membawa keuntungan setelah beberapa bulan mengalami paceklik ikan.
"Setelah beberapa bulan paceklik, nelayan sudah mulai panen ikan," katanya.
ANTARA
Berita terkait
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
11 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
14 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
14 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
18 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
19 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
25 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
29 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi
37 hari lalu
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR
47 hari lalu
Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka
Baca SelengkapnyaEksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit
49 hari lalu
Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.
Baca Selengkapnya