Kuartal I 2017, Pendapatan Bersih Indocement Turun 14 Persen
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Kamis, 25 Mei 2017 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Berdasarkan ikhtisar keuangan untuk kinerja kuartal I 2017, pendapatan bersih (neto) produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menurun 14,1 persen dibanding tahun sebelumnya.
”Menurun dari Rp 3.928,7 miliar menjadi Rp 3.376,4 miliar atau sebesar 14,1 persen,” kata Corporate and Public Communications Manager PT Indocement Pigo Pramusakti dalam penjelasan di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2017.
Baca: Induk Usaha Indocement Drop Penjualannya 4 Persen
Penurunan pendapatan produsen semen merek Tiga Roda itu, kata Pigo, terjadi karena penurunan harga yang cukup drastis. Penurunan pendapatan ini seiring dengan persaingan yang ketat terutama di pasar domestik (home market).
Sedangkan laba bruto juga menurun 31,5 persen menjadi Rp 1.163,9 miliar dari sebelumnya Rp 1.698,6 miliar pada 2016.
Meski demikian, perseroan berhasil menekan kenaikan beban biaya meskipun terjadi kenaikan harga batu bara yang memberi dampak terhadap beban bahan bakar dan listrik. Kenaikan beban biaya ini yang menyebabkan penurunan margin laba bruto menjadi 34,5 persen.
Baca: Harga Semen Disatukan, Indocement: Biaya Logistik Besar
Pigo mengatakan laba usaha untuk tiga bulan pertama 2017 turun 53,8 persen menjadi Rp 499,8 miliar dari Rp 1.080,7 miliar pada 2016. Adapun margin laba usaha turun menjadi 14,8 persen.
Sedangkan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) turun 41,8 persen dari Rp 1.332,5 miliar menjadi Rp 775,0 miliar pada triwulan pertama 2017.
Dari kondisi tersebut, katanya, total penghasilan komprehensif periode berjalan turun 48,5 persen dari Rp 955,2 miliar menjadi Rp 491,6 miliar.
Menurut Pigo, perseroan berada dalam situasi keuangan yang baik karena didukung oleh posisi kas yang kuat Rp 9,3 triliun. Modal ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi kapasitas semen serta mengembangkan bisnis usaha lain.
Ia juga menjelaskan, dalam RUPTS, telah diputuskan antara lain membagikan dividen sebesar Rp 929 per saham atau seluruhnya Rp 3.420 miliar. Jumlah ini ekuivalen dengan rasio pembayaran dividen sekitar 88,4 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2016.
Pigo menyatakan total konsumsi semen domestik Indonesia naik 0,5 persen dibanding pada tahun lalu.
Volume perseroan penjualan domestik tumbuh sejalan dengan industri, yaitu 0,7 persen, dan pangsa pasar menurun menjadi 25,6 persen di kuartal I 2017 dibandingkan dengan kuartal I 2016, yaitu 26,9 persen.
”Terutama karena persaingan yang ketat baik dengan pemain lama maupun pemain baru,” tuturnya.
ANTARA