TEMPO.CO, Ketapang - Pengembang di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, memenuhi janjinya membangun rumah murah tanpa uang muka alias DP 0 rupiah. “Jumat ini insya Allah peletakan batu pertama,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Ketapang Joko Yuhono, Senin, 22 Mei 2017.
Joko adalah pejabat yang berinisiatif membangun rumah murah tanpa uang muka. Ia menghubungi pengembang dan mengajak pemerintah daerah setempat mewujudkan rumah murah tersebut. Selama dua bulan, ia mematangkan usul tersebut. “Alhamdulillah, ada pengembang yang mau,” ujarnya.
Sukiryanto, pemilik PT Kayung Usaha Properti, menyambut ajakan Joko. Ketua Real Estate Indonesia cabang Kalimantan Barat ini setuju membangun rumah murah tanpa DP. Selama dua bulan, ia membeli lahan sekitar 10 hektare di pusat Kota Ketapang senilai Rp 7 miliar.
Baca: Kabupaten Ketapang Segera Bangun Rumah DP 0 Rupiah
Di lahan tersebut akan dibangun perumahan Kayung Adhyaksa Residence. Nama itu diambil karena ide membangun perumahan ini datang dari Joko sebagai jaksa. “Izin-izin membangun sudah beres, termasuk skema kerja sama dengan Bank Kalbar,” kata Sukiryanto.
Joko mengumpulkan para pejabat Kalimantan Barat untuk mewujudkan idenya tersebut. Ia menerjunkan tim untuk mengawal penerbitan izin mendirikan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup Sukirno juga menyambut ide ini.
Skema dalam pembelian rumah ini mengacu pada aturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2016. Dalam skema ini, APBN akan mensubsidi bunga pinjaman bank sebesar 5 persen dari total 13,75 persen. Sehingga pembeli rumah hanya akan mencicil Rp 1,5 juta per bulan selama 15 tahun atau Rp 1,2 juta selama 20 tahun.
Menurut Sukiryanto, Bank Kalsel siap menjadi mitra dalam transaksi tersebut. Karena itu, untuk sementara, ia akan membangun 400 unit rumah untuk pegawai negeri sipil Kalimantan Barat yang berjumlah 8.000 orang.
Berdasarkan aturan subsidi itu, pemerintah menetapkan harga rumah murah setiap provinsi. Untuk wilayah Kalimantan Barat, harganya berkisar Rp 121-140 juta. Sukiryanto akan menjualnya Rp 135 juta untuk rumah tipe 36/120. “Untuk saya, untungnya tak terlalu besar, mungkin hanya Rp 3-5 juta per rumah,” ucapnya.
Baca: Skema Subsidi Bunga 5 Persen Flat 20 Tahun
Sukiryanto menerima tawaran itu karena mengincar pusat bisnis di depan perumahan. Dari perhitungannya, pusat bisnis untuk toko dan perkantoran itu akan menguntungkan dari segi bisnis. Tawaran itu juga ia terima karena ada jaminan dari Joko dan pemerintah Kalimantan Barat dalam percepatan perizinan dan biaya normal sesuai dengan aturan.
Bagi pengembang, kata dia, membangun rumah memakan biaya mahal karena perlu izin banyak tahap dan ongkos di sana-sini. Dengan jaminan biaya sesuai dengan aturan dan cepat, ia berani membangun rumah murah kendati untungnya tak seberapa. “Izin pendahuluan sedang dalam proses, sementara izin bank akan mulai proses setelah transaksi dengan pembeli,” katanya.
Joko bersyukur peluncuran rumah murah ini sesuai dengan targetnya sebelum Ramadan. Ia mengaku ide membangun rumah murah muncul dari perdebatan DP 0 rupiah dalam pemilihan Gubernur Jakarta selama enam bulan terakhir. “Jika Jakarta masih wacana, Ketapang sudah terlaksana,” kata dia.
BAGJA HIDAYAT
Berita terkait
Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award
22 November 2023
Komunitas The Power of Mama menerima "Clean air Championship Award 2023" untuk tingkat petani, masyarakat peduli api, perorangan wilayah Kalimantan.
Baca SelengkapnyaBantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target
3 Oktober 2023
Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen
Baca Selengkapnya2 Orang Utan Terjebak Karhutla Kalimantan, BKSDA: Induk dan Anak
12 September 2023
BKSDA masih mencari dua individu orang utan yang terjebak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada areal kebun sawit di Kabupaten Ketapang.
Baca SelengkapnyaGempa Ketapang Kalimantan Barat Ternyata Terasa Kuat dan Merusak
1 Juli 2022
Gempa dipicu adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut yang belum dikenali dan belum terpetakan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaInfo Gempa Terkini BMKG: tak Terasa di Ketapang, Lemah di Jayapura
1 Juli 2022
BMKG mencatat gempa terkini, kekuatannya Magnitudo 5, pada pukul 05.09 WIB pagi ini, Jumat, 1 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaGara-gara Membuat Lelucon Musibah Sriwijaya Air, Warga Ketapang Diperiksa Polisi
12 Januari 2021
Kepolisian Resor Ketapang memeriksa pemilik akun media social bernama Harzo karena diduga membuat lelucon terkait musibah Sriwijaya Air
Baca SelengkapnyaOrangutan Bermata Satu Korban Karhutla Dilepasliarkan
12 November 2019
BKSDA Kalimantan Barat bersama IAR Indonesia melepasliarkan orangutan korban karhutla ke Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Ketapang.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih, Prabowo Bakal Pisahkan Kementerian PUPR
5 Maret 2019
BPN Prabowo Sandiaga akan memisahkan Kementerian Perumahan Rakyat dari Kementerian Pekerjaan Umum jika Prabowo-Sandi terpilih.
Baca SelengkapnyaAnggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan
17 November 2017
Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaPNS, TNI dan Polri Bakal Diikutkan Program Tabungan Perumahan
2 November 2017
Pemerintah meningkatkan ketersediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau melalui program Tapera.
Baca Selengkapnya