Pembangunan KEK Lambat, Darmin: Pengelola Kurang Promosi  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 13:51 WIB

(ki-ka) Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dan Gubernur Bank Indonesia, Agus D W Martowardojo memainkan alat musik rebana saat meninjau pameran Indonesia Sharia Economic Festival 2016 di Grand City Surabaya, 27 Oktober 2016. Pameran ini bertujuan menyatukan pengembangan dan memperkuat keuangan syariah dan kegiatan ekonomi secara nasional. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution tak menampik pembangunan 11 kawasan ekonomi khusus (KEK) tersendat. Menurut dia, lambatnya pembangunan tak bisa ditoleransi lantaran setiap kawasan memiliki badan pengelola masing-masing. “Pengelolanya kurang melakukan promosi,” kata Darmin, di Jakarta, Rabu, 17 Mei 2017.

Menurut Darmin, minimnya promosi membuat informasi mengenai KEK tak terjangkau investor, terutama pemodal luar negeri. Karena itu, wajar jika investor sulit digaet dalam KEK. Sebab, keharusan menjangkau daerah yang jauh dan bayangan keruwetan mengurus administrasi di daerah menjadi momok utama. Padahal badan pengelola membuat urusan perizinan menjadi terpusat.

Baca: Ini Daftar 11 Kawasan Ekonomi Khusus dan Peluang Investasinya

Karena itu, untuk mempercepat pembangunan KEK, pemerintah menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Kadin, kata Darmin, diharapkan bisa menjadi corong informasi dan menginisiasi pembangunan KEK. “Jangan sampai karena badan pengelolanya tak aktif, KEK menjadi tak terkenal.”

Baca: Pemerintah Siapkan Empat Kawasan Ekonomi Khusus Baru

Upaya menggandeng Kadin sebagai duta promosi KEK telah dimulai sejak awal tahun. Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus mengklaim promosi lambat lantaran belum semua KEK memiliki badan pengelola sendiri. Hal itu terjadi di KEK Sei Mangkei.

KEK tersebut sebelumnya dikelola Kementerian Perindustrian. Pemerintah baru menyerahkan kewenangan KEK Sei Mangkei kepada PT Perkebunan Nusantara III. Diharapkan instansi PTPN sebagai perusahaan negara bisa lebih fokus mengurus KEK ketimbang kementerian.

Wakil Ketua II Tim Pelaksana DN KEK Budi Santoso optimistis kerja sama dengan Kadin bakal berbuah manis. Sebab, ada belasan ribu pengusaha yang tergabung di dalamnya. “Ada banyak insentif dalam KEK, seperti kemudahan perizinan dan pajak. Kalau mereka mengerti, pasti berminat investasi,” ujar Budi.

Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Corporation yang mengurus KEK, Mandalika Abdulbar Mansoer, mengatakan untuk menarik minat investor, pihaknya harus menjamin terlebih dulu ketersediaan lahan dan infrastruktur dasar. Selain itu, pengelola harus berinisiatif membangun beberapa proyek sebagai pelopor pembangunan. Karena itu, di Mandalika, ITDC rela merogoh dana ratusan miliar untuk menginisiasi beberapa proyek hotel mewah, seperti Pullman dan sirkuit balapan kelas internasional.

Abdulbar mengklaim upayanya berhasil. Kini KEK Mandalika telah membuat kesepakatan dengan lima investor baru. Kelimanya adalah PT Metro Lestari Utama untuk pembangunan hotel bintang lima dengan investasi Rp 250 miliar, perusahaan Malaysia Sky Wealth untuk pembangunan hotel bintang lima dengan investasi Rp 450 miliar, PT Bangun Megatama Wisata Mahadewi untuk pembangunan hotel, dan PT Alam Hijau Permai berupa penyertaan modal pada Hotel Pullman. Adapun Jeju Olle Foundation, investor asal Korea, akan membangun Olle Walking Trail.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan pada dasarnya KEK merupakan wilayah menarik. Namun pemerintah perlu memastikan integrasi perizinan dan ketersediaan infrastruktur untuk logistik. “Sebab, biaya logistik menyumbang 30 persen dari operasional,” katanya. “Izin membangun bangunan kami harus urus di daerah.”

ANDI IBNU

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

3 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

5 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

7 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

7 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

11 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

11 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

19 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya