TEMPO.CO, Karawang – Paguyuban Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) mengirim enam karangan bunga kepada Presiden Jokowi pada Rabu siang, 17 Mei 2017. Mereka juga bakal menyiapkan 20 ribu porsi bakso secara gratis. “Kami siapkan 150 gerobak kalau memang diizinkan pemerintah,” ujar Bambang Haryanto, Sekjen Papmiso di Karawang, Rabu.
Lewat aksi tersebut, Bambang berharap pemerintah dapat mengendalikan harga daging menjelang puasa dan hari raya Lebaran tahun ini. Karena kenaikan harga daging sapi, kata dia, adalah siksaan bagi rakyat dan pedagang bakso.
Kenaikan harga daging sapi, kata Bambang, memukul para pedagang bakso. Lantaran 50 persen konsumsi daging sapi diserap oleh para pedagang bakso. “Di Jawa Barat, misalnya, dari 81 ribu ton konsumsi daging sapi per tahun, hampir setengahnya diserap oleh pedagang bakso. Itu data dari BPS, lo,” kata Bambang.
Menurut Bambang, kenaikan harga daging sapi setiap menjelang Ramadan membuat omzet pedagang bakso menurun. Papmiso mencatat, menjelang Ramadan tahun lalu, penurunan omzet bisa mencapai 30-40 persen. “Meski berat, kami terpaksa sedikit menaikkan harga bakso,” ujarnya.
Pemerintah juga dinilai perlu mendengar keluhan para pedagang karena bakso merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. “Kalau memang tahun ini harga stabil, insya Allah kita sukseskan Jokowi di pilpres 2019 nanti,” ucapnya.
Bambang mengatakan para pedagang bakso adalah praktisi ekonomi kerakyatan yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Saat ini, Papmiso beranggotakan 60 ribu orang. Organisasi ini tercatat pernah membuat rekor makan bakso terbanyak. Museum Rekor-Dunia Indonesia mencatat, pada 1 Maret 2014, 15 ribu orang makan bakso secara gratis dalam waktu dua jam.