Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhamamd Awaluddin saat meresmikan Parkir Inap Baru di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II membantah telah terjadi kebakaran di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat pagi (12 Mei 2017).
Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi, saat dihubungi di Jakarta, Jumat mengatakan yang terbakar bukan gedung Terminal 3, melainkan barak pekerja kerja sama operasi (KSO) Kawahpejaya.
"Itu bedeng (barak), jauh dari bangunan Terminal 3 sekitar 300 meter, " katanya.
Berdasarkan pantauan, asap hitam membumbung tinggi dan kondisi bedeng habis dilalap si jago merah.
Dia mengklaim kejadian tersebut tidak menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Tidak ada jadwal penerbangan yang terganggu," katanya.
Terkait penyebab kebakaran, dia mengatakan hal itu masih diselidiki.
Sementara itu, Manajer Proyek KSO Kawahapejaya, Tumbur Butarbutar, mengaku bertanggung jawab terkait kebakaran tersebut.
Kerjasama operasi (KSO) Kawahapejaya yang terdiri dari enam perusahaan kontraktor proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan, foto bangunan terbakar yang beredar hari ini di media sosial adalah barak/bedeng pekerja.
Lokasi barak itu cukup jauh dari terminal penumpang pesawat sehingga tidak mengganggu keseluruhan operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Adapun kebakaran diketahui pertama kali pada pukul 09.24 WIB.
Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang
1 Januari 2024
Puncak Arus Balik Nataru, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Pesawat 935 Ribu Orang
PT Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus bali libur Natal dan Tahun baru (Nataru) di 20 Bandara yang dikelola perusahaan pelat merah itu akan terjadi besok, Selasa 2 Januari 2024.
Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?
16 Oktober 2023
Bandara Kertajati Ditargetkan Layani 32 Penerbangan Per Hari, Strateginya?
Muhammad Awaluddin menargetkan pergerakan pesawat di Bandara Kertajati akan lebih tinggi dari Bandara Husein Sastranegara pada tahap awal perpindahan penerbangan.