TEMPO.CO, Nusa Dua - PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka menjalin kerja sama dengan Pelabuhan Baku, di Azerbaijan. Direktur Jenderal Pelabuhan Baku, Taleh Ziyadov mengatakan tujuan kerja sama itu terutama untuk bertukar teknologi.

Taleh menyatakan kerja sama ini akan memberikan kontribusi pada operasional dan pengelolaan pelabuhan. “Kami mengetahui ada beberapa hal pelabuhan Indonesia lebih maju, dan di sinilah manfaat itu akan dipelajari oleh Pelabuhan Baku," katanya saat The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu, 10 Mei 2017.

Taleh menjelaskan Pelabuhan Baku merupakan proyek infrastruktur yang paling penting di Azerbaijan. "Baku akan menjadi hub besar (pusat yang menghubungkan) di Eurasia. Dalam hal ini Pelabuhan Baku akan menghubungkan Tiongkok, India, Iran, Turki, dan Rusia," ujarnya.

Pelabuhan Baku, menurut Taleh, termasuk salah satu pelabuhan kuno yang berusia 115 tahun. Berdasarkan proyek pengembangan yang baru, Pelabuhan Baku bisa menangani 25 juta kubik barang setiap tahun.

Lebih jauh, kata Taleh, Pelabuhan Baku merupakan pelabuhan intermoda, mengkombinasikan berbagai moda, angkutan curah, angkutan cair, untuk melayani kebutuhan logistik dan transportasi. Pelabuhan Baku dikeliling pasar besar, Turki, Iran, Asia Tengah, dan Eropa. “Jadi 85 persen bisnis di Baku adalah bisnis transit barang," tuturnya.

Adapun Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menyebutkan isi kerja sama yang terpenting adalah berbagi pengetahuan dan kerja sama di bidang komersil antar negara. "Ini sebagai implementasi bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bagian dari pelaku, atau pengelola pelabuhan yang setara dengan pelabuhan-pelabuhan lain di dunia," katanya.

Elvyn menambahkan hal yang lain dari kerja sama ini diharapkan menumbuhkan aktivitas ekspor dan impor antar negara. Selain menandatangani nota kesepahaman dengan Azerbaijan, Pelindo II juga menjalin kerja sama dengan Pelabuhan Ningbo di Republik Rakyat Tiongkok.

BRAM SETIAWAN