BI Usulkan Strategi Ini untuk Reformasi Pangan  

Reporter

Senin, 8 Mei 2017 14:52 WIB

Ilustrasi - Ubi. Ampas ubi kayu untuk kedaulatan pangan nasional dari UNPAD. dok/SHUTTERSTOCK KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng berujar permasalahan struktural membuat daerah rentan terhadap masalah pangan. Karena itu, strategi ketahanan pangan harus menyeluruh dan menyentuh aspek produksi, infrastruktur, distribusi logistik, hingga aspek struktur pasar.

"Kita tidak hanya mengandalkan kebijakan sektoral, tapi juga reformasi pangan, yakni solusi terintegrasi dari produsen, sistem distribusi, tata niaga, sampai konsumen," katanya di Kompleks BI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2017.

Baca: Cara Jawa Barat Mengatasi Musim Krisis Cabai

Menurut Sugeng, strategi reformasi pangan dilakukan dengan meningkatkan aspek kelembagaan produsen, memperbaiki distribusi, dan menjaga kecukupan pasokan. "Meningkatkan aspek kelembagaan bisa dilakukan dengan pembentukan corporate farming, mendorong petani bergabung dalam badan usaha milik petani," ucapnya.

Baca: 11 Orang Meninggal Akibat Krisis Pangan di Papua

Metode tersebut, kata Sugeng, telah diterapkan di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Sleman, Yogyakarta. Petani yang tergabung dalam badan kerja sama itu memiliki akses terhadap pembiayaan bank. "Hingga kini, baru 15 persen petani yang memiliki akses terhadap pembiayaan bank. Ini jumlah yang cukup kecil," ujarnya.

Sugeng menilai upaya memperbaiki distribusi pangan juga merupakan sebuah keharusan. Perbaikan distribusi pangan dimulai dengan perbaikan infra, pengaturan tata niaga, dan pemberdayaan pasar induk. "Hingga kini, hanya 10 persen pasar induk yang berfungsi sebagai pasar induk sesungguhnya," tuturnya.

Adapun upaya untuk menjaga pasokan, menurut Sugeng, satu-satunya jalan adalah melakukan impor. Namun impor bahan pangan yang benar-benar diperlukan masyarakat. "Kalau semua impor, akan memberikan implikasi terhadap ketahanan, seperti pada cadangan devisa. Selama ini, masalah impor adalah timing yang salah dan prosedur yang terlalu panjang," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

14 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

21 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya