BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Fatayat NU Sosialisasikan Program

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 5 Mei 2017 03:00 WIB

Logo BPJS Ketenagakerjaan. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjalin kerja sama dengan Fatayat Nahdlatul Ulama (UN) untuk mensosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi warga Nahdlatul Ulama. Fatayat UN, sebagai salah satu badan otonom UN, sepakat mendukung implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para anggotanya.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan M. Krishna Syarif menyambut baik komitmen kerja sama ini. "Komitmen ini kami harap dapat memaksimalkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi semua anggota Fatayat NU, tidak terkecuali
masyarakat di sekitar lingkungan Fatayat NU sendiri,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Mei 2017.

Baca: BPJS Ketenagakerjaan Keluhkan Banyak Perusahaan Belum ...

Perlindungan program dari BPJS Ketenagakerjaan bagi anggota Fatayat NU tidak terbatas hanya bagi anggota yang berasal dari sektor pekerja bukan penerima upah (BPU) atau pekerja informal, tapi juga bagi anggota Fatayat NU yang bekerja di sektor penerima upah atau pekerja formal. “Kami akan melindungi semua pekerja dari semua sektor pekerjaan, tanpa terkecuali," ujar Krishna.

Dengan iuran bagi pekerja BPU yang sangat rendah, kata Krishna, manfaat yang diterima sangat besar. Ditambah lagi dengan adanya manfaat layanan tambahan untuk pembiayaan perumahan, manfaat yang diterima sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan menjadi sangat besar.

“Semoga dengan adanya kerja sama ini, perlindungan menyeluruh, khususnya bagi para anggota NU, dapat segera tercapai. Semoga kesejahteraan bagi semua pekerja di Indonesia dapat segera terpenuhi,” kata Krishna.

Baca: BPJS Ketenagakerjaan Siap lindungi TKI di Luar Negeri

Penandatanganan komitmen kerja sama dilakukan saat Rapat Kerja Nasional Fatayat NU di Hotel Swiss-Belhotel Palangkaraya, Kamis. Rakernas yang dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ini juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

12 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

21 Desember 2023

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

Begini cara mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang hilang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

20 Desember 2023

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

Saat konteastasi Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi sodorkan kartu-kartu untuk masyarakat. Berikut kartu-kartu serupa ditawarkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

1 Juni 2023

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

Berikut ini perbedaan antara JKN-KIS dan BPJS, dalam artikel ini juga menjelaskan bagaimana cara daftar program jaminan kesehatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

8 Desember 2022

Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Terus Meningkat dalam 3 Bulan Terakhir

Progam bantuan yang digelontokan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendongkrak tingkat kepuasan publik.

Baca Selengkapnya

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

30 Juni 2022

Pendaftar PPDB Depok Lampaui Kuota, Orang Tua Kecewa Anak Tidak Diterima SMP Negeri

DKR Depok banyak mendapat laporan soal PPDB, Dinas Pendidikan tidak mengakomodir peserta Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS PBI),

Baca Selengkapnya

Alasan BPJS Kesehatan Buka Data Kartu Indonesia Sehat ke Pemda

9 Juli 2020

Alasan BPJS Kesehatan Buka Data Kartu Indonesia Sehat ke Pemda

BPJS Kesehatan membuka akses dashboard Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke pemerintah daerah untuk mengolah data dan informasi KIS peserta JKN.

Baca Selengkapnya