Ekonom Sebutkan Tiga Pilar Utama Atasi Ketimpangan, Apa Saja  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 5 Mei 2017 01:20 WIB

Keluarga yang tinggal di gerobak atau disebut manusia gerobakterlihat ceria saat menunggu pergantian tahun di pinggir Jalan Margonda, Depok, Rabu malam, 31 Desember 2014. Kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan yang masih belum dapat diatasi hingga saat ini. Tempo/Ilham Tirta.

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom World Bank, Vivi Alatas, mengatakan ketimpangan ekonomi di Indonesia dapat diatasi dengan mengacu pada tiga pilar utama. Ketiga pilar itu adalah kesempatan yang sama, pekerjaan yang layak, dan perlindungan dari guncangan.

Menurut Vivi, kesempatan yang sama wajib diberikan kepada setiap masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih dihadapkan dengan ketimpangan akses untuk mendapatkan ketiga pilar tersebut.

Baca: Sri Mulyani Bicara Soal Ketimpangan Ekonomi ...

Ia mencontohkan anak-anak yang terlahir di keluarga miskin. Mereka kesulitan menikmati kesempatan bersekolah. "Kalaupun ada fasilitasnya, kualitas yang mereka dapatkan jauh berbeda," kata Vivi dalam diskusi mengenai Harga Ketimpangan Ekonomi di Gedung Tempo, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.

Dampaknya, anak tersebut akan kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak karena tingkat pendidikan yang rendah. Mereka kemudian rentan terhadap guncangan.

Vivi mengatakan masyarakat dengan pendapatan tinggi juga mampu meminimalkan efek guncangan. "Entah dengan asuransi, tabungan, atau pesangon." Sedangkan masyarakat miskin tidak memiliki akses tersebut. Vivi menambahkan, mereka bahkan
terpaksa menggunakan "granat" dengan mengurangi nutrisi anak atau putus sekolah.

Vivi mengatakan aturan pemerintah masih belum cukup membantu masyarakat mendapatkan akses ketiga pilar tersebut. "Semua harus hadir," katanya. Menurut dia, swasta, komunitas, dan media perlu membantu membuka akses.

Pemerintah dapat lebih berfokus dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan yang tinggi didorong oleh pengeluaran yang tepat. "Instrumen fiskal bisa menjadi instrumen andal," Vivi berujar.

Simak: 7 Fakta Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Instrumen lain adalah dana desa. Dana tersebut masih belum efektif karena masalah sinergi aksi. Vivi mengatakan sinergi antar-pemerintah daerah sering kali tak terjadi. Belum lagi, alokasi dana desa yang masih hanya difokuskan di daerah terpencil. Padahal di daerah yang padat penduduk di dekat pusat pemerintahan pun masih memiliki banyak orang miskin.

Vivi menambahkan, komunitas bisa mengambil peran mendorong perilaku kunci untuk keluar dari masyarakat. Salah satu perilaku kunci itu adalah imunisasi. Ia mencatat hanya 50 persen anak dari keluarga miskin yang mendapatkan imunisasi.
Salah satu alasannya adalah karena keluarga tak tahu bagaimana mendapatkan akses tersebut. "Komunitas bisa mendorong perilaku kunci tadi lewat media sosial," ucapnya.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

8 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

14 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

29 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

31 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

32 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

33 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya