Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara Coffee Morning di Gedung Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Jakarta, 24 Maret 2017. TEMPO/Destrianita
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan pentingnya menerapkan gerakan Indonesia bersih. Hal itu terkait dengan posisi Indonesia yang menempati peringkat kedua setelah Cina sebagai negara paling kotor dalam hal pengelolaan sampah plastik.
Untuk menyelesaikan hal tersebut, Indonesia akan memenuhi undangan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 4 Juni mendatang. "Ini harus kita selesaikan, karena ini merupakan masalah global. Ini sudah dibawa ke PBB untuk diselesaikan," kata Luhut di gedung Sasana Kriya, Jakarta Timur, Kamis, 4 Mei 2017.
Menurut Luhut, Indonesia sebagai negara kepulauan banyak kebagian sampah plastik. Sampah tersebut sangat berbahaya jika tertelan ikan dan ikan itu dikonsumsi manusia, terutama para calon ibu. Sebab, itu akan berdampak buruk terhadap jabang bayi. "Karena itu, kami sepakat soal masalah plastik ini, karena ini serius," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Kemaritiman telah mengirimkan tim ke Chennari, India, untuk belajar mengelola sampah plastik. Di India, jalan sepanjang 5.000 kilometer seluruhnya terbuat dari sampah plastik.
Hal tersebut karena India setiap hari menghasilkan 15 ribu ton sampah plastik. Sekitar 40 persen sampah plastik itu tidak pernah dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“India mengelola sampah plastik sejak 2002. Plastik itu sudah dibikin bagian badan jalan, minimal enam tahun maksimal 15 tahun bertahan. Kami ingin buat supaya dampak plastik ini tak banyak,” tutur Luhut pada Jumat, 24 Maret lalu.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.