TEMPO.CO, Bogor - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana melakukan sekuritisasi aset tahun ini. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan sekuritisasi aset PLN tersebut dilakukan dengan menerbitkan surat utang yang didasari oleh pendapatan dari pembangkit.
"Karena untuk jaringan itu tidak bisa disekuritisasi," kata Sofyan saat ditemui di sela-sela media gathering Kementerian BUMN di Wikasatrian, Bogor, Sabtu, 29 April 2017.
Salah satu pembangkit yang akan disekuritisasi, menurut Sofyan, adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya yang berlokasi di Banten. Untuk nilainya, kata dia, tengah dikaji. "Tapi kami minta minimal Rp 5-10 triliun," ujar Sofyan menambahkan.
Di tempat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan bahwa sekuritisasi aset yang dilakukan PLN adalah yang pertama kalinya. "Mereka hitung dari jumlah pelanggan dalam jangka waktu lima tahun. Surat utangnya didasari oleh hal itu," tuturnya.
Sofyan menambahkan, PLN juga berencana menerbitkan obligasi tahun depan. Menurut dia, penerbitan obligasi tersebut bernilai sekitar US$ 3 miliar dengan tenor sepuluh tahun. "Sekitar US$ 1 miliar untuk mengganti yang jatuh tempo dan yang lain untuk transmisi," katanya.
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
16 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
20 hari lalu
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik