Gubernur BI Sebut ASEAN Masih Menarik untuk Tujuan Investasi  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 28 April 2017 12:42 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo salam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2016 di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 April 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meyakini Asia masih menjadi primadona sebagai tempat investasi bagi investor global. Hal tersebut karena Asia sebagian besar didominasi negara-negara berkembang yang memiliki performa ekonomi baik dengan pertumbuhan positif produk domestik bruto.

"ASEAN sekali lagi menjadi tempat investasi yang atraktif. Percepatan pertumbuhan di Asia yang sukses melakukan recovery setelah krisis merupakan salah satu bukti pencapaiannya," ujar Agus dalam acara Global Economic Outlook in ASEAN Perspective di Bank Indonesia, Jumat, 28 April 2017.

Baca: Kemudahan Berusaha, Menko Darmin Ingin Salip Ranking Vietnam

Menurut Agus, adanya stabilitas ekonomi yang mengalami progres membuat Asia memegang peranan penting dalam perekonomian global pada masa depan.

Setelah 25 tahun terjadi krisis di Asia, kini dapat dilihat sebagian besar wilayah Asia, termasuk Indonesia, memiliki kekuatan yang besar dalam mengintegrasikan agenda ekonomi. "Proyek integrasi regional ini membuat harmoni dan sinergi di Asia," ucap Agus.

Agus menuturkan, dalam setiap krisis yang dihadapi di kawasan, negara-negara di Asia juga cenderung lebih cepat dalam memulihkan ekonomi negaranya. "Ekonomi Asia kembali menguat dengan penguatan struktur ekonomi. Setelah itu, kawasan menyesuaikan diri dengan cepat dari pengalaman itu."

Selain itu, kata Agus, pertumbuhan ekonomi di Asia rata-rata 5,5 persen per tahun dalam 15 tahun terakhir. Angka tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang berada di angka 3,9 persen. Adapun pada 2016, rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia berada di angka 6,1 persen, hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Namun negara Asia menjadi penyumbang pertumbuhan tersebut, sehingga dapat tumbuh secara signifikan.

Baca: BI Fokus Jaga Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi

"Sumbangan nilai perdagangan ASEAN terhadap dunia meningkat ke level 6,9 persen pada 2015. Pertumbuhan nilai perdagangan ini mengindikasikan membaiknya perubahan struktur ke dalam wilayah ekonomi yang saat ini lebih terbuka," ujar Agus.

DESTRIANITA




Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

4 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya