Departemen Teknis Harus Awasi Pelaksanaan Debt Swap
Reporter
Editor
Kamis, 7 Agustus 2003 16:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen teknis harus mengawasi setiap pelaksanaan program debt swap (penghapusan utang) yang berada di lingkungannya. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Kwik Kian Gie, mengatakan hal itu di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (26/4). Ia mengatakan, “Peran Bappenas dalam hal ini, tidak terlampau besar, karena yang melaksanakan adalah departemen-departemen.” Kwik menjelaskan sebenarnya program debt swap sudah sejak lama ditawarkan negara-negara kreditor. Sehingga apabila pemerintah dapat menyajikan program-program yang konkrit, tentunya akan lebih banyak lagi program debt swap yang disetujui negara-negara kreditor. “Permasalahannya, karena pihak Indonesia-nya tidak mampu maju dengan rencana-rencana yang tepat, konkrit, sehingga bisa diterima,” ujarnya. Ia mencontohkan, negara-negara kreditor sangat menaruh perhatian yang besar pada kondisi hutan Indonesia. Sehingga Indonesia bisa mengajukan debt swap untuk perbaikan hutan di Indonesia. “Saya kira mereka (kreditor) akan bersedia untuk menggunakan sebagian tagihannya, yang sudah jatuh tempo untuk perbaikan hutan kita,” urainya. Seperti yang telah diberitakan, pemerintah telah menerima debt swap sebesar DM 50 juta dari Jerman untuk peningkatan program pendidikan. Selain itu, pada pertemuan menteri ekonomi dan pembangunan sedunia di Bali, pada akhir Mei mendatang, pemerintah juga akan mengupayakan debt swap senilai US$ 30 juta. Debt swap ini akan ditujukan pada pelestarian terumbu karang, penanggulangan kemiskinan, pelestarian hutan dan pendidikan. (Dicky Subhan-Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa
3 menit lalu
Hasil Thailand Open 2024: Ana / Tiwi Lolos ke Babak Final, Satu-satunya Wakil Indonesia yang Tersisa
Febriana Dwipuji Kusuma / Amallia Cahaya Pratiwi (Ana / Tiwi) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos babak final Thailand Open 2024.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
9 menit lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.