BRI Berambisi Jadi Bank Paling Bernilai di ASEAN

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 19 April 2017 05:00 WIB

Presiden Joko Widodo, meresmikan peluncuran layanan perbankan di atas kapal yang dikelola oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk di Muara Angke, Jakarta, 4 Agustus 2015. Kapal Teras BRI dilengkapi dengan fasilitas perbankan yang ada di darat, seperti mesin ATM dan akan melayani masyarakat Kepulauan Seribu. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan ingin menjadi the most valuable bank di kawasan Asia Tenggara pada 2022. Hal itu tercantum dalam corporate plan pada 2018-2022.

Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengatakan, untuk menjadi the most valuable bank di Asia Tenggara, perseroan akan mengejar beberapa indikator. Dua di antaranya adalah pertumbuhan laba bersih naik dua kali lipat dalam lima tahun, dan perkembangan kapitalisasi pasar lebih dari dua kali lipat pada lima tahun ke depan.

Hingga 2016, perseroan memperoleh laba bersih senilai Rp26,19 triliun, sedangkan kapitalisasi pasar perseroan sampai perdagangan pada Selasa, 18 April 2017, berada pada kisaran Rp315,05 triliun.

Untuk mencapai itu, bank dengan kode emiten BBRI itu memiliki beberapa cara yakni, pertama, perseroan akan kian fokus pada segmen andalannya yaitu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kedua, memperkuat peran anak usaha, dan ketiga, mengubah bisnis proses ke arah teknologi agar bisa lebih cepat.

"Sekarang, kami kan sudah fokus kepada UMKM. Nah nantinya akan menjadi lebih fokus lagi. Maksudnya, anak usaha kami pun juga didorong untuk memperkuat peranannya dalam bisnis segmen tersebut,” ujarnya pada akhir pekan lalu.

Sejauh ini, Bank yang fokus bisnisnya pada segmen UMKM itu memiliki lima anak usaha antara lain, PT BRI Syariah, PT BRI Agroniaga Tbk., BRI Remittance Co. Limited. Hong Kong, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, PT BRI Multifinance.


Bank dengan kode emiten BBRI itu kembali berencana menambah anak usahanya, yakni pada bidang sekuritas dan modal ventura. Sunarso mengatakan, untuk sekuritas, perseroan pun melihat peluang bisnis pada sekuritas ritel. “Kalau selama ini, sekuritas itu bayangannya yang besar-besar, tetapi tampaknya sekuritas ritel juga banyak dibutuhkan,” ujarnya.

Dia enggan menyebutkan detail sekuritas yang akan dicaplok perseroan, termasuk peluang Bahana Sekuritas yang sempat disebut seiring dengan proses holding BUMN perbankan. Di sisi lain, perseroan cukup membutuhkan anak usaha modal ventura dalam jangka dekat untuk mengakomodir kebutuhan usaha mikro yang sulit dilakukan lewat skema pembiayaan dengan bank.

Sunarso menyebutkan, harapannya perseroan sudah bisa merampungkan akuisisi perusahaan modal ventura pada tahun ini terkait dengan kebutuhannya. “Kami pun selalu sedia sekitar Rp5 triliun untuk aksi anorganik seperti ini, kalau ada barang dan butuh ya langsung akuisisi,” ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

16 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

16 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

19 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

29 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

32 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

32 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

34 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya