Proyek Pelabuhan Marina Labuan Bajo Butuh Telan Rp 300 Miliar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 14 April 2017 10:25 WIB

Pelabuhan Labuan Bajo, Flores. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Denpasar - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pembangunan pelabuhan marina sebagai tempat berlabuh kapal pesiar internasional di Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, membutuhkan anggaran sebesar Rp 300 miliar.
"Kami butuh sekitar Rp 300 miliar untuk menyiapkan pelabuhan marina di Labuan Bajo," kata Arief di Denpasar, Jumat, 14 April 2017.

Menteri Arief Yahya ikut menghadiri pertemuan pemantapan kerja sama pariwisata antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan operator kapal pesiar internasional asal Amerika Serikat, Carnival. Acara berlangsung di atas kapal pesiar Pasific Eden yang berlabuh di Benoa, Bali, Kamis, 13 April 2017.

Turut hadir pula dalam pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang datang bersama sejumlah unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Menurut Menteri Arief, anggaran untuk prouek Pelabuhan Marina sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional itu bersumber dari kombinasi APBN dan pihak swasta.
"Pelabuhan ini besar dan panjang sehingga kapal-kapal pesiar internasional nantinya bisa berlabuh di sana," katanya pula.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengakui kerja sama pariwisata dengan Carnival itu telah didukung penuh pemerintah pusat melalui lintas kementerian terkait sehingga pariwisata Labuan Bajo akan menjadi bagian dari fokus pembangunan.

"Pemerintah pusat akan membangun pelabuhan marina di Labuan Bajo serta berbagai infrastruktur pendukungnya sehingga menjadi "home port" berlabuhnya kapal pesiar internasional, " kata gubernur dua periode itu.

Lebu Raya mengatakan pembangunan pelabuhan marina ditargetkan akan selesai pada 2019. Menurutnya, Labuan Bajo menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal pesiar, selanjutnya dapat menyinggahi berbagai destinasi wisata unggulan lainnya yang menyebar di sepanjang Pulau Flores, Lembata, Timor, Alor, dan Sumba.

Jika kapal pesiar internasional dengan kapasitas muatan mencapai ribuan orang nantinya mulai berlabuh, maka wisatawan bisa turun langsung ke darat sehingga dampak secara ekonomi lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat di daerah wisata.

"Ribuan wisatwaan bisa berjam-jam berkunjung ke daerah wisata di darat, dan tentu mereka akan berbelanja, makan, minum, sehingga ekonomi masyarakat bisa bergerak," katanya.

Persoalan selama ini, katanya, NTT belum memiliki pelabuhan marina yang representatif sehingga kapal-kapal pesiar internasional hanya melewati wilayah perairan Nusa Tenggara Timur atau tidak bisa berlabuh.

ANTARA

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Didatangi Arief Yahya, Sandiaga Uno: Kami Mendapat Masukan Banyak Sekali

7 Januari 2021

Didatangi Arief Yahya, Sandiaga Uno: Kami Mendapat Masukan Banyak Sekali

Menparekraf Sandiaga Uno mendapat kunjungan spesial dari mantan Menparekraf Arief Yahya pada Rabu, 6 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Gantikan Erick Thohir, Arief Yahya Jadi Dirut Perusahaan Induk ANTV

21 Agustus 2020

Gantikan Erick Thohir, Arief Yahya Jadi Dirut Perusahaan Induk ANTV

Mantan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, diangkat menjadi Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk. atau induk perusahaan ANTV milik grup Bakrie.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

20 November 2019

Sokong Pertumbuhan Industri Kreatif, Ini Strategi Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan tiga strategi untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

7 November 2019

Wishnutama Janji Cegah Konflik Kepentingan Hary Tanoe di Tender

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berjanji akan mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam tender di kementeriannya.

Baca Selengkapnya

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

23 Oktober 2019

Begini Gaya Pidato ala Bos Media Wishnutama Setelah Jadi Menteri

Di awal pidatonya, Wishnutama mendapat sambutan meriah dari tamu karena berkali-kali melontarkan guyonan yang mengundang tawa.

Baca Selengkapnya

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

23 Oktober 2019

Jadi Menparekraf, Wishnutama Tanggung Sederet Pekerjaan Rumah

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama bakal menanggung sederet pekerjaan rumah yang mesti dikelarkan dalam lima tahun.

Baca Selengkapnya

Pidato Perdana di Sertijab, Wishnutama: Saya Belum Tahu Banyak

23 Oktober 2019

Pidato Perdana di Sertijab, Wishnutama: Saya Belum Tahu Banyak

Menteri Pariwisata Wishnutama berjanji akan meneruskan program pemerintah mendorong percepatan pembangunan lima destinasi superprioritas

Baca Selengkapnya