Distribusi Rupiah di Daerah Terluar dan Terpencil, Begini Caranya

Reporter

Kamis, 13 April 2017 12:28 WIB

Suasana pos Pengamanan pulau terluar di pulau Ndana, Rote Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, 15 Agustus 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memperkuat kerja sama untuk terus mendistribusikan uang Rupiah di daerah terluar dan terpencil wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penguatan kerja sama dimaksud dituangkan dalam Nota Kesepahaman (NK) antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Bank Indonesia dan TNI AL dalam mendukung pelaksanaan tugas yang ditandantangani oleh Deputi Gubernur BI, Sugeng dan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. pada hari ini di Jakarta.

Menurut Deputi Gubernur BI, Sugeng, kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut telah dimulai sejak 2011. Hingga saat ini, telah dilakukan secara bersama-sama 23 kegiatan pendistribusian uang Rupiah ke daerah terluar dan terpencil di wilayah NKRI.

Baca: Kementerian Kelautan Verifikasi 111 Pulau Terluar Indonesia

“Beberapa pulau terluar di Indonesia telah dikunjungi dalam kegiatan pendistribusian uang tersebut seperti pulau Marore, pulau Miangas, pulau Kisar, pulau Bras,” tutur Sugeng dalam pesan tertulisnya, Kamis, 13 April 2017.

Untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan amanat Undang-Undang, Bank Indonesia memandang baik pelaksanaan kerja sama yang saling menguntungkan antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Simak: Menteri Susi: Rp 30-150 Miliar Disiapkan untuk Pulau Terluar

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan Undang-Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang telah memberikan mandat kepada Bank Indonesia sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan Pengeluaran, Pengedaran, dan/atau Pencabutan dan Penarikan Uang Rupiah. Undang-Undang juga mengamanatkan Bank Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan Uang Rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi yang layak edar.

Tahun ini, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut merencanakan untuk menyelenggarakan 10 kegiatan pendistribusian uang Rupiah. Menurut Sugeng, pendistribusian uang rupiah ke wilayah terluar dan terpencil pada 2017 ini menjadi sangat penting, karena pada akhir tahun 2016 yang lalu, Bank Indonesia telah mengeluarkan dan mengedarkan 11 pecahan uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016, bertepatan dengan Hari Bela Negara.

Simak: Kerja sama Pulau Terluar RI, Jepang Survei Lokasi

“Melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Laut ini, uang rupiah Tahun Emisi 2016 diharapkan dapat segera menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia.

Selain pelaksanaan pendistribusian uang rupiah sebagai aktivitas utama, di setiap pulau yang dikunjungi diselenggarakan pula berbagai kegiatan tambahan. Aktivitas lain tersebut meliputi edukasi mengenai peran dan tugas Bank Indonesia, sosialiasi ciri keaslian uang Rupiah dan sistem pembayaran non tunai, penelitian atau survey terkait tingkat kelusuhan uang Rupiah, program pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan juga Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

DESTRIANITA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya