Lumayan, Tiap Desa di Kalbar Bakal Terima Rp1,3 Miliar Dana Desa

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 8 April 2017 03:26 WIB

Warga memanfaatkan kapal ketinting sebagai tranportasi warga untuk menyebrang dari satu desa ke desa lain di pelabuhan Danau Matano di Desa Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 6 Oktober 2016. Umur danau Matano diperkirakan berkisar antara 1-4 juta tahun yang lalu. TEMPO/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Pontianak - Kalimantan Barat menerima Dana Desa pada 2017 ini mencapai Rp1,6 triliun atau bertambah Rp400 miliar dari tahun lalu yang diberikan oleh pemerintah pusat sebesar Rp1,2 triliun. Dengan alokasi tersebut, rata-rata di Kalbar akan menerima Rp1,3 miliar per desa.

Direktur Dana Perimbangan Kemenkeu RI Rukijo mengatakan, dana desa bagi Kalbar pada 2017 ini mencapai Rp1,6 triliun atau bertambah Rp400 miliar dari tahun lalu yang diberikan oleh pemerintah pusat sebesar Rp1,2 triliun.

"Selain pembangunan sarana dan prasarana, dana desa juga untuk pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat. Rata-rata di Kalbar itu menerima Rp1,3 miliar per desa dari jumlah 2.381 desa," kata Rukijo di Pontianak, Jumat, 7 April 2017.

Bahkan, lanjutnya, desa tidak hanya mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tetapi berasal dari alokasi dana desa (ADD) dan dana bagi hasil (DBH). Adapun untuk ADD sebesar Rp949 miliar dan DBH memperoleh sebanyak Rp43,56 miliar.

Dia mengingatkan, kendati dana desa yang dikucurkan sangat besar tidak berarti apa-apa jika desa tidak melaporkan realisasi laporan penggunaan dana desa pada 2016.

Hal itu bisa berdampak, lanjutnya, tidak akan disalurkannya dana desa pada 2017 ini. Adapun kabupaten yang sudah melaporkan realisasi dana desa 2016 baru Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kayong Utara dari 13 kabupaten dan kota.

"Di sisi lain, kami informasikan pada 2018, akan ada dana desa afirmasi untuk daerah-daerah tertinggal dan perbatasan. Kami akan memberikan indeks geografis sebagai acuan kabupaten untuk melaksanakan program afirmasi," ucapnya.

Gubernur Kalbar Cornelis mengutarakan, faktor kuantitas sumber daya manusia atau pendamping desa yang masih minim, menjadi menjadi hambatan pelaksanaan dalam mengoptimalkam kebutuhan program dana desa. "Jumlah pendamping desa masih kurang karena provinsi belum diberikan sepenuhnya diberikan kewenangan untuk merekrut," kata dia.

Dia merincikan jumlah tenaga desa baru sebanyak 57 orang dari ideal untuk seluruh desa semestinya 77 orang dialokasikan ke 1.977 desa. Selain itu masih kurang 69 orang atau baru 194 orang untuk tenaga pemberdayaan desa, tenaga teknik desa baru terisi 17 orang dari seharusnya 263 orang.

Selain kurang tenaga desa, Cornelis mengatakan, masih belum optimal peran verifikasi dan pelaporan pertanggung jawaban desa karena masih lemah pemahaman dari teknisi sehingga cenderung membuat laporan verifikasi yang diulang-ulang dan berdampak terlambatnya pencairan dana desa.
BISNIS.COM

Berita terkait

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

31 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

28 Februari 2024

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

Kejaksaan Negeri Lembata, NTT, menahan Kepala Desa Tanjung Batu, inisial NN, atas dugaan korupsi pengelolaan dana desa.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang UU Desa, Berikut Poin-poin Penting yang Diubah

8 Februari 2024

Jalan Panjang UU Desa, Berikut Poin-poin Penting yang Diubah

Setelah berbagai tuntutan dari para kepala desa, DPR akhirnya mengadakan pembahasan mengenai perubahan kedua UU Desa setelah Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Ingatkan Kades Tidak Salahgunakan Dana Desa untuk Pemilu: Tak Jaminan Capres yang Didukung Menang

30 Januari 2024

Timnas AMIN Ingatkan Kades Tidak Salahgunakan Dana Desa untuk Pemilu: Tak Jaminan Capres yang Didukung Menang

Timnas AMIN mengingatkan kepala desa tidak menyalahgunakan dana desa untuk pemenangan pemilu.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin Ingin Tambah Dana Desa Menjadi Rp 5 Miliar, Walhi: Hati-hati Dikorupsi

23 Januari 2024

Anies-Muhaimin Ingin Tambah Dana Desa Menjadi Rp 5 Miliar, Walhi: Hati-hati Dikorupsi

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi kritik janji kampanye Anies-Muhaimin yang akan tambah dana desa menjadi Rp 5 miliar. Rentan dikorupsi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Indef Kritik Janji Cak Imin Beri Dana Desa Rp 5 Miliar: Persoalan Desa Tidak Sekedar Uang

23 Januari 2024

Peneliti Indef Kritik Janji Cak Imin Beri Dana Desa Rp 5 Miliar: Persoalan Desa Tidak Sekedar Uang

Peneliti Indef mengkritik rencana Cak Imin memberikan dana desa Rp 5 miliar. Sebab persoalan di desa bukan sekedar dana.

Baca Selengkapnya

Rencana Cak Imin Tekan Urbanisasi dengan Dana Desa Dinilai Kurang Tepat

23 Januari 2024

Rencana Cak Imin Tekan Urbanisasi dengan Dana Desa Dinilai Kurang Tepat

Rencana Cak Imin menambah dana desa untuk menekan urbanisasi dianggap kurang tepat dan memboroskan duit negara.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Janjikan Dana Desa Rp 5 M, Bagaimana Skemanya?

22 Januari 2024

Cak Imin Janjikan Dana Desa Rp 5 M, Bagaimana Skemanya?

Sekretaris Dewan Pakar AMIN Wijayanto Samirin memaparkan perihal peningkatan dana desa yang dijanjikan Cawapres 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dana desa akan disalurkan berdasarkan skala prioritas.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Janji Beri Rp5 Miliar untuk Majukan Desa

22 Januari 2024

Muhaimin Janji Beri Rp5 Miliar untuk Majukan Desa

"Menghormati masyarakat adat bukan memakai pakaian adat setahun sekali pas 17 Agustus, bukan!" ujar MUhaimin.

Baca Selengkapnya

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

21 Januari 2024

Janji Cak Imin Kucurkan Dana Desa Rp 5 M untuk Tekan Laju Urbanisasi

Jika terpilih, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan menaikkan dana desa untuk menekan laju urbanisasi.

Baca Selengkapnya