Ramadhan dan Lebaran, BI Malang Waspadai Kenaikan Inflasi

Reporter

Jumat, 7 April 2017 23:00 WIB

Cabai rawit merah. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang mewaspadai kenaikan inflasi pada Mei-Juni bersamaan dengan Ramadan dan Lebaran.


Kepala KPw BI Malang Dudi Herawadi mengatakan pada Ramadan dan Lebaran biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan harga komoditas tertentu, terutama pangan dan sandang.



“Dampaknya, inflasi menjadi terkerek,” ujarnya di Malang, Jumat, 7 April 2017.


Karena itulah, kondisi tersebut perlu diantisipasi. Langkah yang bisa ditempuh, mendesak masyarakat untuk tidak terlalu meningkatkan konsumsi pada Ramadan dan Lebaran meskipun hal itu tidak mudah.


Karena itulah, dirinya akan mengundang dai untuk diberikan diseminasi mengenai inflasi. Dengan adanya pemahaman dai terhadap bahaya inflasi yang tinggi bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, maka diharapkan mereka ikut berpartisipasi menjaga agar inflasi rendah.


Advertising
Advertising

Partisipasi para dai itu dilakukan lewat pengajian-pengajian di komunitas mereka, baik pengajian jamiyah, masjid, maupun di kampung-kampung. “Nanti akan kami kumpulkan dai-dai,” ujarnya.


Namun yang menggembirakan, kata dia, dari sisi pasokan bahan kebutuhan makanan yang biasanya menyumbang inflasi tertinggi, pada Mei-Juni diperkirakan aman. Pasokannya mencukupi, bahkan bisa dikatakan berlimpah karena beberapa komoditas memasuki panen raya.


Seperti cabai rawit, yang dalam beberapa bulan terakhir, sempat menjadi pendorong utama inflasi di Kota Malang, pasokannya sudah banyak sehingga harganya pun turun.


Turunnya beberapa komoditas pangan utama menjadikan Kota Malang pada Maret 2017, kata dia, mengalami deflasi, 0,09 persen. “Selamat tinggal harga cabai rawit yang tinggi,” ucapnya setengah berseloroh.


Hal yang juga menggembirakan, pemerintah telah menetapkan beberapa harga kebutuhan pokok berupa harga eceran tertinggi, yakni gula Rp 12.500/kg, minyak goreng curah Rp 11.000/liter, dan daging beku impor Rp 80.000/kg.


“Mudah-mudahan di lapangan benar-benar bisa dilaksanakan sehingga harga ke tiga komoditas betul-betul terjaga stabil,” ujarnya.


Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey memastikan semua anggotanya akan mematuhi kesepakatan antara asosiasi dengan Kementerian Perdagangan mengenai harga eceran tertinggi tiga komoditas tersebut.


“Ini merupakan kombinasi yang bagus karena masyarakat yang diuntungkan dengan pola perdagangan seperti ini,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat, 7 April 2017.


Seperti diketahui, Kota Malang mengalami deflasi 0,09 persen pada Maret 2017 yang dipicu a.l turunnya harga cabai rawit.


Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi. Deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,43 persen dan kelompok sandang sebesar 0,03 persen.


Sepuluh komoditas terbesar yang mengalami penurunan harga pada Maret 2017 adalah cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, tarif pulsa ponsel, tomat sayur, bawang putih, beras, tongkol pindang, dan kulkas/lemari es.


BISNIS.COM

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

11 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya