Trading Online Diluncurkan, 3 Obligasi Dipasarkan
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Kamis, 6 April 2017 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi meluncurkan electronic trading partner (ETP) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Pada tahap awal, hanya Obligasi Negara Retail (ORI) yang dapat diperdagangkan melalui ETP, yakni ORI011, ORI012, dan ORI013. Volume tiga surat utang tersebut mencapai Rp 68,3 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan berujar, dengan adanya ETP, frekuensi perdagangan ORI di pasar sekunder dapat meningkat. "Kami harap investor menyambut dengan baik. ETP akan meningkatkan frekuensi serta price determination," ucapnya, Kamis, 6 April 2017.
Baca: OJK Jelaskan Kenapa 12 Bank Dikategorikan Sistemik
Melalui ETP, menurut Robert, seluruh informasi terkait dengan perdagangan obligasi bisa lebih cepat didapatkan investor. Sebelumnya, informasi bersifat offline, sehingga tidak bisa segera diketahui. "Ini bisa real time, sehingga decision making investor makin cepat dan frekuensi di pasar obligasi akan meningkat," tuturnya.
Baca: Ini Bea Impor Barang Kiriman yang Baru
Nantinya, kata Robert, kementeriannya bersama Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan BEI akan mengevaluasi implementasi ETP. "Obligasi mana lagi yang bisa dilibatkan ke dalam ETP dan perbaikan apa lagi yang bisa dilakukan, baik regulasi, infrastruktur, maupun yang lain," katanya.
Robert berujar, pada tahap awal ini, pemerintah tidak ingin terburu-buru mewajibkan seluruh obligasi dapat diperdagangkan melalui ETP. Namun ke depan tak tertutup kemungkinan diimplementasikannya hal tersebut. "Kami sudah benchmarking dengan banyak negara," ucapnya.
Pada 20 Maret lalu, untuk mendukung implementasi ETP, Bank Indonesia menunjuk PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai penyelenggara kliring atas transaksi ORI melalui ETP. Sebelumnya, PT KPEI hanya menyelenggarakan kliring atas transaksi untuk obligasi negara di bursa.
Kala itu, Deputi Gubernur BI Sugeng menuturkan informasi harga dapat dilihat secara transparan oleh investor dengan ETP. Mekanisme pembentukan harga juga lebih tertata dengan platform tersebut. “Ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas di pasar yang mencerminkan kondisi pasar surat utang yang efisien," ucapnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI