Menteri Luhut: 22 Persen Isi Perut Ikan Tercemar Limbah Plastik  

Reporter

Rabu, 5 April 2017 18:09 WIB

Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 1 September 2016. Rapat ini membahas asumsi makro terkait sektor energi untuk acuan dalam RAPBN 2017 serta laporan kebijakan Menteri ESDM pasca reshuffle. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Depok - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sebagian kondisi ikan di Indonesia telah tercemar plastik. "Perut ikan hampir 22 persen isinya plastik," katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Rabu, 5 April 2017.

Luhut mengatakan temuan limbah plastik di dalam tubuh ikan yang dikonsumsi manusia itu merupakan hasil penelitian di Makassar, Sulawesi Selatan. Temuan tersebut membuktikan laut di Indonesia sudah tercemar. Terutama pencemaran limbah sampah.

Baca: Pemerintah Targetkan Kurangi Sampah Plastik pada 2025

Menurutnya, ikan di perairan Indonesia telah memakan plastik yang dibuang manusia. Apalagi, kata Luhut, menurut penelitian, plastik bisa mencair dimakan plankton. Selanjutnya plankton menjadi makanan ikan di laut. "Hasil riset di Makassar membuktikan itu," ujarnya.

Namun Luhut mengatakan ada wilayah yang lebih parah pencemaran limbah plastik pada tubuh ikan yang lebih parah. "Di California, Amerika Serikat, pencemaran limbah plastik di tubuh ikan mencapai 62 persen," ucapnya.

Baca: KLHK Segera Terbitkan Aturan Pembatasan Sampah Plastik

Lebih jauh, ia menuturkan sampah bekas plastik di Indonesia merupakan terbesar kedua di dunia setelah Cina. Jika tidak diolah, sampah tersebut bakal membahayakan manusia.

"Salah satunya itu. Ikan yang sudah terkontaminasi plastik sangat berbahaya bagi manusia. Terutama ibu hamil," ujarnya. "Kalau ikan terkontaminasi plastik, dampaknya bisa sampai mempengaruhi genetik hingga jantung."

Untuk melihat sejauh mana sampah telah mengkontaminasi perairan di Indonesia, pemerintah telah melakukan penelitian di 15 kota. "Masih berjalan penelitiannya," katanya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

46 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya