Pacu Wisata 10 Bali Baru, Konektivitas Udara Digenjot  

Reporter

Senin, 3 April 2017 08:03 WIB

Tana Lot, Kabupaten Tabanan, Bali. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata terus memperbaiki tingkat konektivitas bagi wisatawan mancanegara untuk mengunjungi destinasi “10 Bali Baru”. Salah satunya memanfaatkan keberadaan bandar udara selain di Jakarta dan Bali.

Bandara Jakarta dan Bali dinilai memiliki slot penerbangan yang sangat terbatas dibandingkan dengan bandara lain. Sebagai gantinya, Kementerian Pariwisata mendorong agen perjalanan menciptakan paket wisata destinasi “10 Bali Baru” di daerah lain agar beban turis tidak menumpuk dari Bali dan Jakarta.

“Maskapai dan agen perjalanan harus membalik penawaran paket tur yang semula dua hari di Bali dan satu hari di Manado, misalnya, menjadi dua hari di Manado dan satu hari di Bali. Dengan begitu, konsentrasi tidak akan terpusat di Bali,” kata Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Hiramsyah Sambudy Thaib di Jakarta, Minggu, 3 April 2017.

Dia menilai persoalan konektivitas transportasi udara untuk menjangkau destinasi pariwisata sangat urgen. Sebab, sebagian besar wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia memanfaatkan pesawat terbang. Hingga saat ini, pemerintah setidaknya telah menentukan sejumlah bandara yang diarahkan sebagai hub internasional selain Bali dan Jakarta, antara lain Bandara Adi Soemarmo (Solo), Bandara Kualanamu (Sumatera Utara), dan Bandara Internasional Lombok (Lombok).

Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait juga mendorong efisiensi pengelolaan bandara agar jam operasional bandara di destinasi “10 Bali Baru” tersebut dapat berlangsung hingga 24 jam. Khusus untuk destinasi “10 Bali Baru”, sejumlah bandara baru tengah dikembangkan agar dapat menampung pesawat dengan kapasitas yang besar, misalnya di Bandara Silangit (Sumatera Utara) atau Bandara Leo Wattimena (Maluku Utara).

Hiramsyah memerinci penyelesaian penambahan kapasitas runway Bandara Silangit ditargetkan rampung September 2017, sedangkan peningkatan kapasitas di terminalnya bakal selesai pada April tahun ini. Sebaliknya, saat ini Bandara Leo Wattimena hanya mampu didarati pesawat dengan kelas ATR 72, sedangkan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Morotai dibutuhkan pesawat sekelas Boeing 737.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan menargetkan penyelesaian pembangunan landasan pacu Juni tahun depan.

BISNIS.COM

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

59 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

8 Maret 2024

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya