TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditopang sentimen dari data-data ekonomi pada perdagangan pekan depan.
Sentimen internal berasal dari data inflasi. Reza memprediksi inflasi berkisar 0,18 hingga 0,26 persen. Segmen bahan makanan diperkirakan masih memberikan kontribusi besar. Sementara sentimen eksternal berupa data indeks manufaktur, ekspor dan impor, serta penjualan ritel Amerika, Eropa, dan Asia yang juga akan dirilis.
"Jika data-data tersebut dirilis positif maka dapat memberikan sentimen positif kepada pasar," kata Reza seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 1 April 2017.
Reza mengatakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh kemajuan kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah gagal mengajukan ratifikasi program layanan kesehatan masyarakat Amerika. Sentimen lain yang perlu diperhatikan adalah kelanjutan rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) yang bisa mempengaruhi kondisi pasar.
Reza memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 5.550 - 5.570 dan resisten 5.615 - 5.627. "Waspadai aksi ambil untung yang dapat terjadi setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya," kata dia.
Sementara Rupiah pekan depan diperkirakan bergerak di rentang Rp 13.355 - Rp 13.310. Reza mengatakan masalah Brexit dapat membuka peluang penguatan bagi Rupiah jika dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Penyelesaian dalam waktu singkat bisa menahan penguatan dolar Amerika. Jika dolar melemah, Rupiah berpotensi menguat.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya