Petugas melakukan pengecekan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, 14 April 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazarra, mengatakan penurunan penerimaan negara dari migas berakibat kepada keinginan menggenjot penerimaan pajak. Dia melihat sudah bukan saatnya lagi mengandalkan penerimaan dari sektor migas.
"Sudah selesai itu era andalkan penerimaan negara dari sektor migas," kata Suahasil Nazarra saat ditemui di Graha Bimasena, Jakarta Selatan, Rabu 29 Maret 2017.
Suahasil menuturkan pemerintah masih ingin membangun infrastruktur, karena itu hal yang dikejar adalah penerimaan pajak. Lifting migas, kata Suahasil, semakin lama terus mengalami penurunan. "Kalau bicara asumsi makro, lifting minyak turun maka penerimaan turun."
Suahasil menjelaskan di 2014 penerimaan negara dari sektor migas adalah Rp 320 triliun. Jumlah penerimaan ini kemudian menurun di 2015 menjadi Rp 136 triliun. Angka tersebut kembali mengalami penurunan di 2016 menjadi Rp 80 triliun.
Meski begitu, Suahasil mengungkapkan pihaknya di Kementerian Keuangan saat ini berpendapat keberlangsungan investasi di sektor hulu menjadi satu hal penting. "Saatnya mendorong industri agar maju," tutur Suahasil. DIKO OKTARA