Ini Alasan Jonan Tak Khawatir Kontribusi Migas Terus Turun

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 24 Maret 2017 14:32 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) berbincang dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato (kedua kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kiri) sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 15 Maret 2017. Sidang kabinet ini juga membahas peningkatan peringkat (Ease of Doing Business (EODB) tahun 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku tak khawatir dengan kontribusi minyak dan gas (migas) terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Menurut Jonan, saat ini fokus yang dicanangkan negara adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui seluruh sektor, termasuk migas. "Sudah tumbuh dalam pemikiran kita bahwa sumber daya alam itu bisa dan diharapkan yang terbesar untuk menopang pertumbuhan ekonomi, sekarang tidak semata-mata lagi begitu," ujarnya di Energy Building, Jakarta,Jumat, 24 Maret 2017.

Baca: Eksplorasi Loyo, Penerimaan Migas Merosot

Jonan berujar total PDB Indonesia hampir mencapai Rp 12.500 triliun. Namun, sektor kelistrikan, mineral dan batubara, juga migas baik hulu dan hilir tak sampai 15 persen. "Yang penting negara bisa meningkatkan pemerataan penghasilan serta pemerataan ekonomi dan daya beli besar," ucapnya.

Jonan menambahkan, yang diharapkan negara saat ini adalah industri dapat semakin kompetitif karena iklim persaingan global semakin tinggi. "Jadi harus bayar inefisiensiya."

Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan penurunan kontribusi migas disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Dan masalah itu dihadapi oleh seluruh negara. "Kita lihat Arab Saudi juga harus menggunakan cadangan devisanya untuk menutupi APBN mereka karena turunnya harga minyak," kata dia.

Simak: Migas Tak Lagi Jadi Primadona Penerimaan Negara ...

Askolani mengatakan Arab Saudi juga harus mengurangi subsidi seperti yang dilakukan Indonesia. Ekspor migas Indonesia saat ini sudah negatif dibandingkan dengan impor yang lebih besar. "Jadi bukan menambah cadangan devisa lagi tapi malah menggerus, Sehingga yang dilakukan pemerintah saat ini adalah mengurangi subsidi energi baik migas maupun listrik agar lebih seimbang.

Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara dari sektor migas di 2008 mencapai Rp 309 triliun, namun di 2015 turun di bawah Rp 100 triliun. Sedangkan, subsidi energi ketika itu mencapai Rp 350 triliun, sebelum akhirnya dipangkas pada 2015 menjadi Ro 150 triliun. "Bahkan tahun ini bisa dibawah Rp 100 triliun," kata Askolani.

Askolani menuturkan kontribusi migas saat ini hanya sekitar Rp 80-90 triliun. "Belanja pasti tapi penerimaan kita nggak pasti karena migas kita anjlok."

Askolani berujar tanggung jawab bersama saat ini adalah menemukan cadangan migas baru dan menyimpan energi untuk generasi mendatang. "Kalau impor juga aman lebih baik cadangan kita simpan, tidak perlu digunakan habis-habisan," ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Medco Energi International Tbk, Hilmi Panigoro yang mengaku tak merasa sedih dengan menurunnya kontribusi migas terhadap penerimaan negara. "Saya senang, berarti negara ini tidak
lagi bergantung dengan sumber daya alam yang berlebihan, yang penting mendorong industri secara optimal," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

18 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.

Baca Selengkapnya