Atur Sertifikat Deposito, BI Bidik Dana Pensiun dan Asuransi

Reporter

Jumat, 24 Maret 2017 09:00 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat kepemilikan sertifikat deposito di pasar uang masih didominasi oleh perbankan, yakni sebesar 92 persen. Sementara itu, komposisi kepemilikan sertifikat deposito oleh dana pensiun hanya sebesar 6 persen dan lembaga lainnya hanya mencapai 2 persen.

"Kenapa kurang minat? Karena belum ada aturannya. Mereka khawatir dengan kepastian hukumnya," kata Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsyah dalam konferensi persnya di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Maret 2017.

Untuk memberikan kepastian hukum terkait jual-beli sertifikat deposito, BI pun menerbitkan Peraturan BI Nomor 19 Tahun 2017 tentang Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang. Nanang berharap, dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, perdagangan sertifikat deposito meningkat.

Baca: BNI Terbitkan Sertifikat Deposito Rp 2,7 Triliun untuk Ekspansi

Menurut Nanang, dengan masih rendahnya komposisi kepemilikan sertifikat deposito oleh dana pensiun dan perusahaan asuransi, kedua lembaga tersebut merupakan pembeli potensial sertifikat deposito. "Mereka memiliki alokasi investasi yang cukup tinggi pada instrumen tabungan dan deposito."

Nanang berujar, sertifikat deposito merupakan instrumen yang dapat menjadi alternatif bagi dana pensiun dan perusahaan asuransi untuk berinveasi. "Kami akan terus sosialisasi ke dana pensiun dan perusahaan asuransi. Ini hanya masalah bagaimana pelaku menunggu kepastian regulasi," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya