PT Pupuk Kaltim Bangun Pabrik NPK Kluster Rp 7 Triliun  

Reporter

Rabu, 22 Maret 2017 11:32 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau pengoperasian Pabrik V Pupuk Kaltim usai peresmian di Bontang, Kaltim,19 November 2015. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Balikpapan - PT Pupuk Kaltim (PKT) akan membangun pabrik pupuk NPK kluster senilai Rp 7 triliun di Bontang Kalimantan Timur. Pembangunan pabrik khusus pupuk buatan yang mengandung unsur hara nitrogen ini guna memenuhi kebutuhan petani di Indonesia yang mencapai 3 juta ton per tahun.

“Kami dalam proses pembangunan pabrik NPK kluster di Bontang,” kata Humas PKT, Sugeng Suedi, di Balikpapan, Rabu, 22 Maret 2017.

Baca: Ilmuwan Temukan Pupuk Sintetis Baru Tanaman Pangan

Pabrik NPK kluster ini, kata Sugeng, mampu memproduksi 2 x 500 ribu ton per tahun. Produksi itu untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia area Kalimantan, Jawa Timur, Bali, NTT, Sulawesi, dan Papua.

“Produksinya untuk memenuhi kebutuhan wilayah Indonesia timur,” ujarnya.

Baca: Pupuk NPK Palsu Beredar di Dompu

Sugeng mengatakan, saat ini, PKT baru bisa memproduksi 350 ribu ton pupuk NPK per tahun. Produksi pabrik baru nanti akan memperbesar kuantitas produksi NPK pada 2018 mendatang.

“Selama ini, petani di Indonesia terpaksa membeli produk pupuk NPK impor. Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan produk NPK, yang mencapai 3 juta ton per tahun,” ucapnya.

PKT sedang menyiapkan prosesi tender pembangunan fisik pabrik pupuk kluster NPK yang dilaksanakan pada Agustus nanti. Perusahaan pupuk plat merah ini memilih perusahaan yang mampu menangani pembangunan fisik bangunan pabrik senilai Rp 7 triliun.

“Pada Agustus (akan dilaksanakan) prosesi lelang sehingga rencananya pembangunan bisa dilakukan pada 2018 mendatang,” tuturnya.

Pembangunan pabrik NPK kluster memakai sistem join venture antara PKT dengan perusahaan BUMN lain. Hingga kini belum dirumuskan teknis persentase kepemilikan modal antara PKT dengan perusahaan BUMN yang sudah berminat.

“Teknisnya nanti akan dibahas bersama antara pemegang saham di PKT dan perusahaan pihak ketiga yang diajak kerja sama,” kata dia.

NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang mengandung lima unsur hara makro dan mikro, yang dibutuhkan tanaman. Pemanfaatan pupuk NPK sangat berguna memacu pertumbuhan tanaman budi daya persawahan dan perkebunan.

Sugeng mengatakan pembangunan pabrik NPK Bontang seiring dengan komitmen pemerintah dalam mendorong produksi ketahanan pangan nasional. Fasilitas pabrik NPK kluster terdiri atas gudang, tangki, pabrik bahan baku, conveyor system, utility, dermaga, alat loading, dan lainnya.

Pabrik NPK kluster didesain dengan teknologi proven yang ramah lingkungan. Kawasannya juga dirancang sebagai salah satu area hijau Kota Bontang guna menyuplai oksigen.

“PKT memenuhi seluruh prosedur perizinan dalam pembangunan NPK kluster. Pemerintah daerah Bontang dan Kalimantan Timur mendukung penuh pembangunannya,” tuturnya.

SG WIBISONO

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

2 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

2 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

3 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

3 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya