Indonesia Aktif Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Global di G-20

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 20 Maret 2017 23:00 WIB

Para pemimpin bertemu di sidang pleno KTT G-20, di Brisbane, Australia, Sabtu 15 November 2014. AP/Rob Griffith

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia bersama negara-negara ekonomi maju di G-20 berjanji memperkuat pertumbuhan dan resiliensi ekonomi global melalui sinergi kebijakan moneter, fiskal dan reformasi struktural.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan, Indonesia mendukung fokus Presidensi Jerman, Frank Walter Steinmeier, yang menekankan penerapan komitmen negara G-20 melalui strategi pertumbuhan, khususnya untuk komitmen reformasi struktural.


Pertemuan G-20 di Baden-Baden Jerman, merupakan pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota pada 17-18 Maret 2017. Martowardojo turut hadir bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

"Hal itu guna mewujudkan target pertambahan pertumbuhan kolektif negara G-20 sebesar dua persen pada 2018, dalam periode lima tahun sejak 2014," kata Martowardojo, melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Senin, (20 Maret 2017).

Agus mengatakan Indonesia juga mendukung agenda Presidensi Jerman dalam penyusunan Panduan Resiliensi (Note of Resiliency) sebagai rujukan tidak mengikat bagi negara G-20 guna memperkuat resiliensi ekonomi.

"Upaya penguatan resiliensi itu juga didukung dengan penguatan Jaring Pengaman Keuangan Global (Global Financial Safety Net/GFSN), dengan IMF berperan utama, dan adanya kolaborasi antara Jaring Pengaman Keuangan Regional (Regional Financial Arrangement/RFA) dan IMF," kata dia.

Indonesia, kata dia, mengharapkan instrumen bantuan likuiditas baru dari Dana Moneter Internasional yang serupa dengan fasilitas barter atau swap dapat segera diluncurkan.

Di sisi lain, dalam forum itu, Indonesia juga mendukung pembahasan manajemen aliran modal (capital flows management atau CFM). Menurut Martowardojo, CFM diperlukan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mencegah risiko dari volatilitas derasnya aliran modal.

"Indonesia juga mendukung upaya mengatasi kerentanan struktural dari kegiatan pengelolaan aset, shadow banking, transaksi di luar bursa, lembaga pengimbang sentral, permodalan Basel 3 dan risiko misconduct," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya