KPEI Ditunjuk Jadi Penyelenggara Kliring ORI di Luar Bursa

Reporter

Editor

Setiawan

Senin, 20 Maret 2017 14:36 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia menunjuk PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai penyelenggara kliring atas transaksi di pasar sekunder untuk Obligasi Negara Ritel (ORI) di luar bursa atau melalui electronic trading platform atau ETP. Sebelumnya, PT KPEI hanya menyelenggarakan kliring atas transaksi untuk obligasi negara di bursa.

Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan penunjukan itu merupakan bentuk dukungan BI terhadap implementasi ETP untuk obligasi negara di luar bursa. “Saya ingin tekankan agar penyelenggaraan dapat dilakukan secara saksama,” katanya dalam penandatanganan perjanjian bersama PT KPEI di kompleks BI, Jakarta, Senin, 20 Maret 2017.

Baca: Harus Ada Tabungan Rp 25 Juta, Calon TKI Bakal Terlilit Utang

Menurut Sugeng, dengan adanya ETP, informasi harga dapat dilihat secara transparan oleh investor. Mekanisme pembentukan harga juga lebih tertata dengan adanya ETP. “Ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan likuiditas di pasar yang mencerminkan kondisi pasar surat utang yang efisien.”

Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI Dyah Virgoana Gandhi mengatakan surat berharga yang dapat dikliringkan oleh PT KPEI melalui ETP adalah Obligasi Negara Ritel atau ORI yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan masih outstanding, “Yang terdiri atas ORI011, ORI012, dan ORI013,” ujarnya.

Berdasarkan data BI, total outstanding surat berharga negara (SBN) pada pertengahan Maret 2017 adalah sebesar Rp 1.894,68 triliun. Sementara itu, total SBN yang ditransaksikan di pasar sekunder selama 2016 tercatat sebesar Rp 7.527 triliun atau mencapai 400 persen dari total outstanding SBN.

Simak: Pemerintah Siap Gugat Kapal Pesiar MV Caledonia Sky

Dyah menegaskan, BI akan terus memastikan kelancaran penyelenggaraan kliring untuk obligasi negara di pasar sekunder oleh PT KPEI melalui pengawasan langsung dan tidak langsung serta pelaksanaan “KPEI juga wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kliring secara berkala kepada BI,” kata Sugeng.

ANGELINA ANJAR SAWITRI



Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

19 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya