TEMPO.CO, Jakarta - Laju nilai tukar rupiah bertahan menguat pada penutupan perdagangan hari ketiga, Jumat, 17 Maret 2017.
Rupiah ditutup menguat meski hanya 0,01 persen atau 2 poin ke Rp 13.345 per dolar Amerika Serikat setelah diperdagangkan di kisaran Rp 13.314-13.358 per dolar Amerika. Berlanjutnya penguatan rupiah pada perdagangan hari ini ditopang pelemahan dolar Amerika.
Baca Juga: Ini Biang Keladi Penguatan Rupiah Terhambat
Indeks dolar Amerika yang mengukur pergerakan mata uang dolar terhadap mata uang utama lain terpantau melemah 0,21 persen atau 0,210 poin ke posisi 100,150 pada pukul 16.26 setelah ditutup melemah 0,38 persen atau 0,380 poin di 100,360.
Indeks dolar Amerika terus melaju negatif pada perdagangan hari ini setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Namun mengisyaratkan tidak akan mempercepat laju pengetatan di masa mendatang seperti yang diharapkan sejumlah investor.
The Fed menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin ke kisaran 0,75 -1 persen. Meski demikian, bank sentral AS tersebut menyatakan hanya akan menaikkan lebih lanjut secara bertahap.
Simak: Dalam Sepekan, IHSG Menguat 2,78 Persen
Langkah Fed tersebut mengecewakan laju dolar yang mengharapkan adanya petunjuk kemungkinan naiknya suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini.
Rupiah mampu mempertahankan apresiasi terhadap dolar Amerika pada perdagangan hari ini di saat mata uang lain di Asia bergerak variatif.
Dolar Taiwan memimpin penguatan kurs Asia dengan 0,11 persen, sementara pelemahan terhadap dolar di antaranya dialami rupee India 0,22 persen dan renminbi Cina dengan 0,11 persen.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Ikuti lajunya hingga akhir perdagangan.
BISNIS.COM
Berita terkait
Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS
30 Januari 2023
Nilai tukar rupiah dengan dolar AS kini berada di level Rp 14.971 atau menguat 14 poin pada penutupan perdagangan sore ini, Senin 30 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaImbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini
24 Januari 2023
Indeks dolar melemah hari ini, Selasa, 24 Januari 2023. Salah satu sebabnya adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir
14 Januari 2023
Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat
13 Januari 2023
Harga emas melambung, mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Kamis, 12 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaCiputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca SelengkapnyaEkonom Prediksi Kebijakan Suku Bunga The Fed di 2019 Seperti Ini
15 Desember 2018
Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan mengerek kembali suku bunga acuan (fed funds rate/FFR)
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKembali Jeblok, Rupiah Bertengger di Level Rp 14.655 per Dolar AS
30 Agustus 2018
Nilai tukar rupiah kembali jeblok dan kali ini jatuh ke level Rp 14.655 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca Selengkapnya