Gubernur BI Yakin Fed Rate Naik Pertengahan Maret Ini

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 17:05 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan secara umum Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) pada pertengahan Maret ini.

"Probability bukan 94 persen tapi malah sudah 100 persen, diperkirakan akan naik 25 persen," ujar Agus di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca Juga: BI Waspadai Kenaikan Fed Rate Maret

Keputusan itu akan disampaikan The Fed saat menggelar rapat rutin bulanan atau FOMC meeting pada 14-15 Maret mendatang. Agus menuturkan keputusan itu akan menyebabkan penguatan dolar Amerika Serikat dan membuat mata uang negara lain termasuk Indonesia akan sedikit melemah.

Namun, menurut Agus kondisi perekonomian domestik secara keseluruhan baik, yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca perdagangan, hingga cadangan devisa yang terjaga. "Upaya pengelolaan fiskal baik, jadi dana masih masuk di Indonesia."

Agus berujar hingga pekan kedua Maret, aliran dana modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) masih deras yaitu mencapai Rp 31 triliun. Sedangkan, berdasarkan survei konsumen BI, inflasi pekan kedua Maret berada di kisaran 0,18 persen atau lebih rendah dari pekan pertama.

Simak: Ekonom : Kenaikan Fed Rate Tak Terlalu Pengaruhi ...

"Upaya kami menjaga inflasi masih baik, ini membuat kami optimistis stabilitas ekonomi Indonesia terjaga," ucap Agus.

Agus menambahkan BI a tetap optimistis meskipun The Fed akan segera menaikkan suku bunganya, karena perekonomian domestik ke depan dipandang masih baik.

Sementara itu, dari sentimen perekonomian global, Agus mengatakan BI mengarahkan fokus pada gejolak di Prancis akibat Pemilu yang sedang berlangsung, serta pertumbuhan ekonomi Cina yang dilaporkan mencapai 6,5 persen.

Kemudian harga minyak dunia yang sempat menembus USD 50 per barel juga dilaporkan sudah stabil kembali seiring dengan tambahan stok dan peningkatan produksi di AS. "Ini jadi perhatian kami tapi secara umum kondisi ekonomi membaik."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

23 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya