Seorang karyawan mengambil 99,99 persen emas batangan murni di Krastsvetmet logam non-ferrous pabrik, salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia, Krasnoyarsk, Rusia 24 Oktober 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
TEMPO.CO, Jakarta - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh pada Rabu atau Kamis pagi WIB, 9 Maret 2017. Harga emas tertekan oleh dolar Amerika Serikat yang lebih kuat dan membaiknya data tenaga kerja.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 6,7 dolar Amerika atau 0,55 persen menjadi US$ 1.209,40 per ounce. Emas berada di bawah tekanan karena Automated Data Processing (ADP) merilis sebuah laporan pada Rabu, 8 Maret 2017, yang menunjukkan lapangan pekerjaan swasta di Amerika Serikat meningkat 298 ribu.
Para analis mencatat penambahan lapangan kerja swasta ini merupakan yang terkuat sejak Oktober 2015. Bertambahnya lapangan kerja memberi tekanan pada logam mulia.
Sementara itu, indeks dolar Amerika naik 0,26 persen menjadi 102,08 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar Amerika terhadap mata uang utama.
Para analis percaya data pekerjaan yang secara tak terduga positif akan berdampak pada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Investor sekarang percaya bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret.
Adapun perak untuk pengiriman Mei turun 23,8 sen atau 1,36 persen, ditutup pada US$ 17,298 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$ 11,6 atau 1,21 persen menjadi US$ 949,50 per ounce.