Kemenperin Fasilitasi Pemasaran Produk Kerajinan Yogyakarta
Editor
Saroh mutaya
Rabu, 8 Maret 2017 09:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian memfasilitasi pemasaran berbagai produk unggulan dari industri kecil dan menengah (IKM) Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain batik, kerajinan, makanan olahan, mainan, serta fashion dan aksesorinya, untuk meningkatkan gairah pelaku IKM nasional agar semakin produktif dan berdaya saing sekaligus memperluas akses pasar.
Baca: Pamer Kerajinan Tangan Monas ke Ahok agar Diberi Pekerjaan
“Pemberdayaan dan pengembangan potensi IKM merupakan salah satu program prioritas Kemenperin,” kata Dirjen IKM Gati Wibawaningsih seusai meresmikan pembukaan Pameran Kerajinan Jogja Istimewa yang diikuti 50 perajin IKM binaan Dekranasda D.I. Yogyakarta, di Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.
Baca: Arab Saudi Minati Kerajinan Kayu Indonesia
Selain itu, pameran yang diselenggarakan selama empat hari mulai tanggal 7-10 Maret 2017 ini juga menampilkan produk unggulan lain, di antaranya kerajinan kayu dari Bantul, kerajinan kulit dari Sleman dan kerajinan perak dari Kotagede. Sedangkan, untuk kuliner, IKM Jogja memiliki banyak makanan khas seperti gudeg, bakpia, serta jadah tempe.
Asisten Keistimewaan Sekda D.I. Yogyakarta, Didik Purwadi mengatakan, sektor kerajinan merupakan bidang usaha yang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat D.I. Yogyakarta untuk golongan usaha mikro, kecil dan menengah.
Di samping itu, Didi menyampaikan, dua tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 18 Oktober 2015, D.I. Yogyakarta telah dinobatkan oleh Lembaga Kerajinan Dunia (World Craft Council) sebagai “Yogyakarta World Batik City” melalui tahap pengujian dan penilaian sesuai standar yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, pameran ini diharapkan menjadi kesempatan untuk menyosialisasikan "Jogja Kota Batik Dunia" kepada masyarakat luas.
ANTARA