Krakatau Steel Incar Penjualan 2,7 Juta Ton Tahun ini
Editor
Rully Widayati
Selasa, 7 Maret 2017 23:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korporasi baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., mengincar penjualan baja sebanyak 2,7 juta ton pada 2017 atau meningkat sekitar 20% dibandingkan dengan 2,23 juta ton pada 2016.
Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar mengatakan baja yang diproduksi perusahaan tidak hanya dipasarkan di pasar lama tapi juga pasar baru seperti untuk pembangunan jalan tol. “Itu belum pernah kami lakukan sebelumnya,” katanya di Tangerang, Selasa (7 Maret 2017).
Selain itu, Sukandar mengatakan pasar baru lainnya yang disasar oleh perusahaan adalah pasokan baja untuk proyek transmisi listrik. “Paling tidak, penjualan bisa 2,6 juta-2,7 juta ton tahun ini kami optimis,” katanya.
Pada 2016, penjualan baja Krakatau Steel meningkat 15,25% dibandingkan dengan 1,19 juta ton pada 2015. Dari penjualan itu, perusahaan membukukan pendapatan bersih menjadi US$1,34 miliar pada 2016 atau meningkat 1,73% dibandingkan dengan US$1,32 miliar pada 2015.
Peningkatan pendapatan usaha perusahaan tidak sebesar peningkatan volume penjualan baja mengingat harga rata-rata penjualan baja pada 2016 relatif mengalami penurunan dibandingkan dengan 2015.
Peningkatan penjualan itu diikuti oleh penurunan beban pokok penjualan sebesar 12,43% menjadi US$1,18 miliar pada 2016 dibandingkan dengan US$1,35 miliar pada 2015. Kendati demikian, manajemen mengklaim telah melakukan banyak perbaikan kinerja keuangan.
Pada 2016, laba kotor yang dibukukan oleh perusahaan sebesar US$155,23 juta atau lebih baik dibandingkan dengan rugi US$36,43 juta pada 2015. Selain itu, laba operasi perusahaan mencapai US$4,39 juta pada 2016 atau lebih baik dibandingkan dengan rugi US$183,55 juta pada 2015.
Namun, perbaikan laba kotor dan laba operasi itu belum diikuti dengan laba tahun berjalan. Krakatau Steel masih membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$171,69 juta pada 2016 atau turun dibandingkan dengan US$320 juta pada 2015.