Inflasi Bulan Lalu 0,23 Persen, BI Pastikan Terkendali

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 00:43 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) Februari 2017 sebesar 0,23 persen (month to month) terkendali. Angka itu lebih rendah dari inflasi Januari sebesar 0,97 persen (month to month).

Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Andiwiana S. mengatakan kenaikan inflasi Februari terutama disumbang kelompok harga diatur pemerintah atau administered prices dan kelompok inti. "Sedangkan kelompok bahan pangan bergejolak atau volatile foods tercatat mengalami deflasi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Maret 2017.

Total secara tahunan, inflasi IHK mencapai 3,83 persen (year on year) atau masih berada dalam sasaran inflasi BI tahun ini sebesar 4 plus-minus 1 persen.

Adapun inflasi administered prices bulan ini mencapai 0,58 persen (month to month) atau menurun dari bulan lalu sebesar 2,57 persen (month to month). Andiwiana menuturkan inflasi kelompok ini terutama didorong kenaikan tarif listrik daya 900 VA nonsubsidi yang terjadi Januari lalu.

Selain itu, inflasi administered prices didorong penyesuaian harga bensin, rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih. Secara tahunan, inflasi administered prices pun mencapai 4,74 persen (year on year).

Kemudian, inflasi inti Februari 2017 tercatat 0,37 persen (month to month) atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,56 persen (month to month). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini adalah tarif pulsa telepon seluler, emas perhiasan, upah asisten rumah tangga, kontrak rumah, dan sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,41 persen (year on year).

Sedangkan kelompok volatile foods pada Februari 2017 tercatat mengalami deflasi 0,36 persen (month to month) sejalan dengan pola historis. Deflasi utamanya bersumber dari komoditas cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras.

"Penurunan harga daging dan telur ayam ras terjadi seiring dengan melimpahnya panen jagung pakan ternak pada bulan ini," kata Andiwiana.

Namun deflasi lebih lanjut tertahan kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah akibat peningkatan intensitas curah hujan dan banjir di beberapa wilayah sentra produksi. Karena itu, secara tahunan, inflasi volatile food mencapai 4,46 persen (year on year).

BI menyatakan berkomitmen tetap mengarahkan inflasi agar berada pada sasaran 4 plus-minus 1 persen. Sehingga pemerintah dan BI akan saling berkoordinasi terkait dengan kebijakan pengendalian inflasi yang perlu terus diperkuat. "Khususnya dalam menghadapi sejumlah risiko terkait dengan penyesuaian administered prices." Sebab, hal itu sejalan dengan kebijakan lanjutan reformasi subsidi energi oleh pemerintah dan risiko kenaikan harga volatile foods.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

23 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya