Menteri Koperasi Minta Bank Sampah Berdampak ke UMKM

Reporter

Rabu, 1 Maret 2017 10:32 WIB

Petugas menunjukan pengoprasian Kartu Sistem Informasi Bank Sampah (SiBAS) di Kantor Dinas Kebersihan Jakarta, di Cililitan, Jakarta, 27 November 2015. Dalam program ini setiap nasabah bank sampah akan diberikan kartu keanggotan seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebagai alat transaksi. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meminta pengelolaan bank sampah juga dapat berdampak pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). "Saya berharap bank sampah bisa berkontribusi untuk pengembangan UMKM," kata Puspayoga melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Ia mensyaratkan bank sampah yang bisa mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) harus sudah mengantongi izin usaha mikro dan kecil (IUMK) dari kecamatan setempat. Dia mengatakan dengan izin tersebut, bank sampah bisa melakukan usaha jual-beli sampah dan mendapatkan fasilitas KUR dengan nominal plafon Rp 5 juta dan maksimal Rp 25 juta.

Baca juga: Jawa Timur Bakal Bangun Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

Menurut Puspayoga, kementeriannya akan memfasilitasi kebutuhan UKM bank sampah dan kampung UKM digital. Fasilitas tersebut berupa pelatihan lembaga, administrasi, manajemen, serta permodalan. Tujuannya agar bank sampah bisa produktif dan terus berkembang. "Kami membantu manajemen bank sampah dan akses pembiayaan dari KUR serta pembiayaan dari LPDB (Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir)," ujarnya.

Selain itu, Puspayoga menjelaskan, program social technopreneur sangat penting untuk menyelesaikan masalah sosial dengan cara pengembangan usaha berbasis teknologi. Tujuannya mendorong pengelolaan bank sampah hingga menghasilkan produk daur ulang yang memiliki nilai ekonomi. "Kita sudah lihat hasilnya (produk daur ulang) bagus-bagus. Ini harus terus didorong agar semua daerah bisa menghasilkan hasil daur ulang sampah semacam ini," katanya.

Puspayoga menambahkan, pengembangan usaha berbasis teknologi harus diperkuat sehingga proses hilirisasi bisa berjalan lebih baik. "Social technopreneur harus bisa mengarah ke industrialisasi,” ucapnya. Menurut dia, perlu kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Pertanian untuk produk pangan dan hortikultura.

Baca juga: Pelapor Penghina Baju Adat Jokowi Bertambah

Ia mencontohkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang menjadi model untuk pengelolaan bank sampah secara nasional. Menurut dia, bank sampah di Kota Makassar didukung oleh pemerintah kota melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Daur Ulang Sampah yang resmi dibentuk pada 2015. Saat ini tercatat 165 unit bank sampah aktif di Kota Makassar, dengan jumlah nasabah mencapai 16.010 orang dan pengembangan aplikasi timbangan online.

ARKHELAUS W.


Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Koperasi Batal Diawasi OJK, Kemenkop Minta Saran untuk Susun RUU Perkoperasian

9 Desember 2022

Koperasi Batal Diawasi OJK, Kemenkop Minta Saran untuk Susun RUU Perkoperasian

Wacana pengawasan koperasi simpan pinjam di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dipastikan batal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Gandeng Pegadaian, Kemenkop UKM Percepat Penyaluran KUR Rp 5,9 T

12 Juni 2022

Gandeng Pegadaian, Kemenkop UKM Percepat Penyaluran KUR Rp 5,9 T

Kemenkop dan UKM) menjalin kerja sama dengan PT Pegadaian untuk mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya

Teten: Presidensi G20 Jadi Momentum bagi UMKM Unjuk Gigi

7 Mei 2022

Teten: Presidensi G20 Jadi Momentum bagi UMKM Unjuk Gigi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Presidensi G20 di Indonesia menjadi kesempatan besar bagi koperasi maupun UMKM unjuk gigi.

Baca Selengkapnya

Business Matching P3DN Rp 539 T, Luhut: Yang Paling Penting Bisa Eksekusi

11 April 2022

Business Matching P3DN Rp 539 T, Luhut: Yang Paling Penting Bisa Eksekusi

Kementerian Koperasi dan UMKM menggelar showcase dan business matching tahap kedua yang dihadiri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya