TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang & Industri (Kadin) menilai Kawasan Ekonomi Khusus di Bitung punya potensi besar untuk investor asing sejalan dengan pengembangan kota pelabuhan tersebut sebagai hub international.
Wakil Ketua Kadin Sulawesi Utara Daniel Singal Pesik mengatakan salah satu negara yang tertarik membenamkan modal di Bitung adalah Filipina. "Banyak pengusaha dari Manila ingin masuk ke KEK Bitung," ujarnya, Senin, 27 Februari 2017.
Daniel mengungkapkan, saat melawat ke Kota Davao, Mindanao diketahui perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea yang ada di kota utama Selatan Filipina tersebut kepincut untuk berinvestasi di Bitung.
Menurutnya, posisi Bitung yang strategis dinilai cocok oleh investor untuk dijadikan basis produksi di Asia Pasifik.
Posisi Bitung juga bakal lebih bernilai di mata investor karena pada April 2017 mendatang, rute Davao-Bitung akan dibuka. Rute tersebut bakal memangkas jarak perdagangan Sulawesi Utara dan Filipina hingga empat kali lipat.
Bitung dan Davao hanya terpaut jarak 336 mil laut. Sementara itu, rute konvensional yang harus ditempuh pengusaha Sulut untuk ekspor-impor ke Filipina mencapai 1.517 mil laut karena harus melalui Manila-Singapura-Jakarta.
Sebelumnya, Janny Rembat, Kepala Bidang Pengendalian Investasi Dinas Penanaman Modal Sulut mengatakan beberapa investor mulai menjajaki Bitung sebagai alternatif basis produksi untuk wilayah Asia Pasifik.
Saat ini lahan milik pemprov yang sudah siap dikembangkan untuk kawasan industri mencapai 90 hektare dari total luas sekitar 500 hektare. "Mereka serius, kalau dikspor dari China kan terlalu jauh," ujarnya.
Berita terkait
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan
17 jam lalu
Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan
Baca SelengkapnyaTiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai
7 hari lalu
Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.
Baca SelengkapnyaLuhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India
8 hari lalu
Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.
Baca SelengkapnyaWarga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan
18 hari lalu
Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina
21 hari lalu
Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo
22 hari lalu
Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.
Baca SelengkapnyaAS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral
22 hari lalu
Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang
24 hari lalu
Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional
Baca SelengkapnyaJoe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan
24 hari lalu
Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.
Baca SelengkapnyaTaiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka
24 hari lalu
Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.
Baca Selengkapnya