Peradi: Posisi RI Kuat jika Freeport Ajukan Arbitrase  

Reporter

Senin, 27 Februari 2017 16:25 WIB

Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Pengurangan bea keluar tersebut lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter Gresik yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Advokasi Indonesia (Peradi) Otto Hasibuan mengatakan posisi pemerintah dalam melawan PT Freeport Indonesia cukup kuat apabila perusahaan tambang emas itu benar-benar membawa Indonesia ke arbitrase internasional.

“Kami yakin sekali pemerintah kuat. Kami berikan dukungan ini. Jangan lagi terulang seperti zaman dulu. Negosiasi memang dilakukan, tapi untuk kebaikan Indonesia,” ucap Otto di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin, 27 Februari 2017.

Simak: Presiden Jokowi Peringatkan Freeport

Menurut Otto, posisi pemerintah kuat karena berpegang pada Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (PP Minerba).

Dalam PP tersebut ditegaskan bahwa perusahaan pemegang kontrak karya (KK) harus memurnikan mineral di Indonesia. Jika tidak membangun smelter, perusahaan itu dilarang melakukan ekspor. Lalu, jika ingin tetap ingin melakukan ekspor, perusahaan harus mengubah statusnya dari KK menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Dengan menjadi IUPK, Freeport berkewajiban melepas 51 persen sahamnya kepada Indonesia tahun ini.

“Dulu sejak berubah dari KK ke IUPK, sudah ada ketentuan yang mengatakan Freeport harus mengikuti setiap peraturan yang dibuat pemerintah Indonesia. Jadi, kalau ada peraturan yang dibuat pemerintah, dia harus ikut,” ujar Otto.

Otto menuturkan, apabila klausul perjanjian kontrak, salah satunya tentang kewajiban Freeport membangun smelter, tak dipenuhi, itu bisa disebut wanprestasi. Dengan begitu, ia tak bisa serta-merta menuntut prestasinya. “Dalam hukum, saya kira juga di luar negeri sama, hukum arbitrase juga sama. Siapa yang melanggar lebih dulu wanprestasi, dia tidak boleh. Kalau Anda duluan ingkar janji, enggak boleh kamu ngomong,” katanya.

Baca: Hadapi Freeport, Peradi Minta Dilibatkan

Hari ini, Peradi menyatakan diri mendukung pemerintah menghadapi Indonesia jika perusahaan tambang asal Amerika itu menggugat pemerintah lewat jalur arbitrase internasional. Peradi mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menyerahkan semua mandat urusan tentang Freeport lewat satu pintu, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, sehingga tidak ada isu miring terkait dengan kesepakatan kontrak Freeport lewat jalur belakang, seperti perkara “papa minta saham” beberapa waktu lalu.

“Itu yang membuat kami bangga sekali kepada Presiden. Dulu kan semua menteri bisa ikutan, semua bisa ikutan negosiasi, titip sana, titip sini. Dengan satu policy, komandannya Pak Jonan, yang lain harus ikut,” ucap Oto.

DESTRIANITA




Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

39 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

57 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya