Menteri Amran Libatkan TNI Genjot Serapan dan Produksi Padi

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 23 Februari 2017 17:04 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis, di Toko Tani Indonesia Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menggelar Rapat Gabungan Percepatan Serap Gabah dan Pengamanan Harga 2017 untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga kedaulatan pangan.

Rapat ini mengkoordinasikan percepatan serapan gabah hasil panen dan percepatan peningkatan luas tambah padi pada 2017. "Pemerintah harus turun tangan mengendalikan harga gabah yang saat ini produksinya melimpah dan harganya anjlok pada panen raya Musim Hujan 2016 hingga 2017," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam pidatonya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Hadir pada rapat gabungan ini, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Direktur Utama Bulog Djarot Kusamayakti, Direktur Utama PT SHS Syaeful Bahri, Direktur Utama PT Pertani Wahyu, serta kepala dinas pertanian provinsi se-Indonesia.

Baca: Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tidak Buruk


Amran menjelaskan, arahan Presiden Jokowi untuk menyerap gabah petani minimal sebanyak 4 juta ton setara beras dalam waktu 6 bulan, mulai dari Maret hingga Agustus 2017. Dari target tersebut, Amran optimistis akan mampu dicapai, karena di 2016 Indonesia tidak impor beras.

“Kita tidak lagi impor, kita sudah mulai ekspor, Bulog mampu penuhi stok. Luas lahan tanam terus bertambah, 6 juta ton gabah terus bertambah,” kata Amran.

Lihat: Freeport Krisis, Jumlah Penumpang Garuda ke Timika Turun

Amran menyampaikan, upaya yang dilakukan untuk percepatan serapan gabah tahun ini dengan melanjutkan Tim Serap Gabah Petani (Tim Sergap) dan bermitra dengan swasta untuk dryer atau pengering gabah dan pergudangan. Amran juga berjanji mengoptimalkan kerja sama dengan 187.000 unit penggillingan dan akan mengoptimalkan 50.000 PPL(Petugas Penyuluhan Lapangan) bersama Babinsa/TNI.

Targetnya, serap gabah Bulog 4 juta ton setara beras dan 70 persennya harus diserap pada tiga bulan ke depan. Menteri Amran memerintahkan Sergap per divisi regional dan sub divisi regional Bulog disusun secara harian dan bulanan serta dievaluasi capaiannya setiap hari.

"Menteri akan terus langsung melakukan evaluasi kinerja Sergap harian. Jadi tiap hari akan saya pantau. Terus evaluasi mingguan bagi Kasubdirve Bulog, bulanan bagi Kadivre Bulog dan tiga bulanan bagi direksi Bulog,” ujar Amran

Lebih lanjut, Amran menyampaikan, untuk penyerapan gabah petani disyaratkan dengan kadar air 25 hingga 30 persen Gabah Kering Panen (GKP) yang tetap akan dibeli dengan harga Rp 3.700 per kilogram. "Fleksibilitas pembelian gabah hingga 20 hingga 30 persen di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKP Rp 3.700 per kilogram,” ucap Amran.

RICHARD ANDIKA | JOBPIE S

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

18 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya