Pemerintah Diminta Monitor Stok Beras di Pengecer

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 07:30 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diminta memonitor ketersediaan beras di tingkat pengecer seiring datangnya musim hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Muhammad Firdaus mengatakan stok beras untuk kalangan konsumen harus lebih diwaspadai dari kemungkinan kendala distribusi akibat gangguan hujan.

"Masyarakat sebagian besar tidak berhubungan langsung dengan grosir beras, karena mereka lebih sering membeli di tingkat pengecer. Jadi pemerintah harus pastikan data stok yang ada," ujarnya pada Bisnis, Selasa, 21 Februari 2017.

Menurut dia, hujan yang mengguyur beberapa daerah terutama di Jakarta dan wilayah penyangga tidak akan terlalu mengganggu ketersediaan pangan seiring pemerintah daerah setempat memiliki stok dari hasil panen akhir tahun 2016. Namun, kata dia, upaya memonitor di tingkat pengecer baik di warung ataupun di pasar dan pasar moderen harus lebih ditingkatkan dengan memastikan keluar-masuk beras setiap harinya berjalan lancar.

"Kalau masalah hujan saat ini sebetulnya tak akan berdampak signifikan terhadap produksi beras, kecuali jika tahun ini terjadi lanina, baru pemerintah harus benar-benar waspada," paparnya.

Sementara itu, PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang pangan memastikan stok beras sepanjang Februari tahun ini aman.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arif Prasetyo mengatakan intensitas hujan yang mengguyur Jakarta hampir setiap harinya tidak menganggu stok beras. "Saat ini stok beras yang ada di tak terganggu, termasuk keluar masuk beras yang diterima," ujarnya.

Dia mengatakan hingga Februari ini pihaknya mencatat terdapat sekitar 33.000 ton beras yang bisa dikonsumsi masyarakat hingga 15 hari ke depan.

Menurut dia, selain stok yang diklaim mencukupi, pihaknya juga telah membeli sekitar 3.400 ton beras kepada Bulog guna mencukupi ketersediaan bulan ini.

Arif menambahkan, tahun ini pihaknya menganggarkan Rp300 miliar dari penyertaan modal pemerintah untuk membeli gabah dan beras di beberapa sentra produksi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Beras yang masuk setiap harinya hampir 3.500 ton. Kami harap anggaran Rp300 miliar bisa mencukupi untuk pembelian beras bagi warga Jakarta dan sekitarnya hingga akhir tahun," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, persediaan beras di Bulog Divre Jawa Barat awal tahun ini mencapai 300.000 ton yang diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga delapan bulan ke depan.

Wakil Kepala Bulog Divre Jabar, Suharto menjelaskan, beras yang ada di Jabar termasuk surplus karena idealnya ketahanan pangan di wilayahnya maksimal mencapai lima bulan mengacu pada kapasitas dan daya tampung gudang yang dimiliki Bulog.

"Melimpahnya persediaan beras yang ada di gudang karena kami sukses dalam melakukan penyerapan. Agar beras yang ada bisa tertampung di gudang, maka kami akan memasok beras ke provinsi lain sebanyak 85.000 ton," katanya.

Suharto menjelaskan, beras yang diolah petani Jabar itu akan dikirim ke sejumlah provinsi antara lain Sumatera dan Kalimantan seperti tahun sebelumnya yang mencapai 80.000 ton. Tidak menutup kemungkinan beras yang dikirim tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dia menjelaskan penyerapan beras yang dilakukan Bulog Jabar sepanjang 2016 mencapai 609.000 ton, melampaui prognosa sebanyak 540.000 ton.


Adapun, pada tahun ini, pihaknya menargetkan penyerapan gabah dan beras sebanyak 560.000 ton. Sementara untuk beras komersial ditargetkan mampu menyerap sebanyak 50.000 ton. "Penyerapan beras masih terus dilakukan dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Maret 2017 karena sudah memasuki musim panen rendeng," ucapnya.

Disinggung mengenai penyaluran beras keluarga sejahtera (rastra), dia mengungkapkan, telah mendistribusikan 440.000 ton sepanjang tahun lalu. Untuk 2017, diperkirakan akan mengalami penurunan karena ada pengurangan jumlah penerima rastra di sembilan daerah.

Menurut dia, tahun lalu Jabar mendapatkan pagu penyaluran raskin sebanyak 40.000 ton/bulan yang setiap rumah tangga sasaran (RTS) mendapatkan alokasi sebanyak 15 kilogram/bulan.

"Total penyaluran rastra pada 2016 mencapai 440.000 ton dan sudah 100% disalurkan," paparnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

13 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

13 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya