Menko Luhut Minta Garuda Terbang ke Toraja
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 21 Februari 2017 14:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Muhammad Arif Wibowo hari ini menemui Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar 45 menit itu, Arif mengaku bahwa Luhut menyampaikan potensi wisata di wilayah Toraja, sehingga perlu dilakukan pengembangan bandara di wilayah tersebut.
”Jadi, ada dua airport, Taloko dan Pontingku (Toraja), yang diminta dijajaki dengan pesawat milik Garuda,” kata Arif saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa, 21 Februari 2017.
Arif mengakui, pesawat jenis Garuda ATR 72 sebenarnya masih belum dapat mendarat (restriktif) di Taloko ataupun Pontingku. Namun, kata dia, Menteri Luhut meyakinkan bahwa Toraja akan dijadikan destinasi wisata unggulan, sehingga kapabilitas bandara akan dinaikkan kemampuannya untuk dapat dijangkau pesawat milik Garuda.
Meski demikian, Arif masih akan tetap menunggu mandat dari kementerian terkaitm termasuk Kementerian Perhubungan. Salah satunya tentang rencana perluasan landasan pacu atau runway yang direncanakan akan mencapai 2.000 meter tahun depan.
Baca: Ketepatan Waktu Garuda di Terminal 3 Capai 91,67 Persen
”Kami masih menunggu dari kementerian apakah masih akan diperpanjang sampai berapa. Sekarang baru 1.200 meter. Katanya tahun ini sampai 1.600 meter, dan tahun depan baru 2.000 meter,” tuturnya.
Luhut menambahkan, pengembangan Garuda merupakan keinginan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas saat membahas tentang potensi Bandara Silangit untuk menjadi Bandara Internasional pada September tahun ini, termasuk Bandara Toraja. “Jadi kami bicarakan, lalu airport mana lagi tuh, ada dua (Taloko dan Pontingku). Runway diperpanjang di Toraja, jadi fondasi real jadi 1.600,” katanya.
Luhut memastikan pembangunan Bandara Toraja akan mulai dikerjakan tahun ini. Adapun untuk Bandara Silangit sudah mulai dikerjakan penambahan runway-nya hingga direncanakan mencapai panjang 2.400 meter. “Nanti pesawatnya (jenis) 737-800,” ucapnya.
Baca: Genjot Wisata Danau Toba, Bandara Silangit Berbenah Diri
Namun, menurut Arif Wibowo, dalam pengerjaan dua bandara di Toraja, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih dulu, terutama mengenai pasokan bahan bakar. “Saya mau evaluasi dulu, belum bisa ngomong kapan. Karena misal avtur atau Pertamina harus ada. Kalau tidak ada Pertamina, kita terpaksa angkut uplift-kan, kalau uplift akan mengurangi dan menambah restriksi lagi,” ucap Arif.
DESTRIANITA