BI: Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,9 Persen pada Januari

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 21:08 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berujar, nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil dengan kecenderungan menguat di tengah peningkatan ketidakpastian akibat arah kebijakan pemerintahan Amerika Serikat yang baru. Pada triwulan IV 2016, rupiah melemah 3,13 persen menjadi Rp 13.473 per dolar AS.

"Namun, rupiah kembali menguat sebesar 0,9 persen menjadi Rp 13.532 pada Januari 2017," kata Agus dalam konferensi persnya usai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca:
TKI Karawang Kirim Uang Rp2,8 Miliar ke Indonesia
2016, Kredit Maybank Indonesia Naik Menjadi Rp 115,7 Triliun


Penguatan tersebut terjadi seiring dengan aliran modal asing yang kembali masuk dan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik. "BI akan mewaspadai perkembangan resiko ketidakpastian dan melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar agar sesuai fundamental," tutur Agus.

Selain itu, neraca pembayaran pada triwulan IV 2016 juga surplus sebesar US$ 4,5 miliar. Surplusnya neraca pembayaran, menurut Agus, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang menurun serta surplus transaksi modal dan finansial yang cukup besar. "Defisit transaksi berjalan triwulan IV 2016 US$ 1,8 miliar atau 0,8 persen dari PDB," katanya.

Defisit transaksi berjalan itu, Agus berujar, lebih rendah dari triwulan III 2016 yang mencapai US$ 4,7 miliar atau 1,9 persen dari PDB. Hal itu ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer. "Surplus neraca perdagangan barang meningkat didorong oleh ekspor yang membaik seiring naiknya harga komoditas."

Simak:
Sei Mangke Dijadikan Mesin Pendorong Ekonomi Sumatera
Menteri Perhubungan: Rumah Kita Bisa Jadi Sentra Logistik


Transaksi modal dan finansial, kata Agus, juga mencatatkan surplus US$ 6,8 miliar. Surplus tersebut terutama berasal dari surplus investasi lainnya sejalan dengan berlanjutnya repatriasi dana tax amnesty. "Keseluruhan tahun, kinerja neraca pembayaran surplus US$ 12,1 miliar atau membaik dari 2015 yang defisit US$ 1,1 miliar," tuturnya.

Cadangan devisa pada akhir Desember 2016, menurut Agus, mencapai US$ 116,4 miliar. Cadangan devisa kembali meningkat pada Januari 2017, yakni sebesar US$ 116,9 miliar. "Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk 8,7 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," ujar Agus.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya