Kasus Bumiputera Bisa Memicu Moral Hazard, Ini Kata Pengurus

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 14:47 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengapresiasi upaya penyelamatan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputeran Namun, AAJI tidak bisa menilai bahwa upaya penyelamatan itu akan memicu moral hazard dari industri asuransi jiwa kedepannya.

"Kami lihat ini ada kepedulian regulator, dalam hal ini OJK, untuk membuat industri asuransi jiwa di Indonesia semakin baik," kata Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017. "Ini baru pertama kali OJK melakukan hal ini, bahkan dengan membentuk pengelola statuter untuk industri yang tengah merugi seperti Bumiputera."

Baca Juga: OJK: AJB Bumiputera Terbelit Masalah Sejak Lama

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani, mengatakan PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) yang menjadi penerus Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, sudah menerima suntikan dana segar. Dana tersebut berasal dari konsorsium, salah satunya yaitu konsorsium Erick Tohir yang menyuntikan dana sebesar Rp 2 Triliun kepada PT AJB.

Maryoso Sumaryono, Kepala Bidang Regulasi AAJI tidak bisa memastikan apakah upaya penyelamatan yang diiringi oleh suntikan dana semacam itu bisa memicu moral hazard di industri asuransi jiwa kedepannya. "Tanggung jawab asosiasi terbatas, hanya memberikan informasi ke anggota, misal ada draft peraturan OJK terbaru, ada masukan tidak, hanya sebatas itu saja," ujarnya.

Maryoso tidak bisa menyebutkan kalau Bumiputera adalah contoh moral hazard, karena kasusnya sudah menahun. Kasus Bumiputera terjadi sebelum Asosiasi terbentuk dan akhirnya menjadi terakumulasi pada saat ini.

Simak: Agar Harga CPO Moncer, Ini Saran Ekonom

"Yang bisa menilai adalah OJK, apakah suatu perusahaan asuransi sehat atau tidak, berdasarkan laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan, lalu memberikan treatment (perlakuan) tertentu," ucap Maryoso.

Maryoso mengatakan kalau semua perusahaan mengacu pada aturan yang ada, masalah seperti Bumiputera sebenarnya bisa diketahui secara dini.

Kepada DPR, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad, juga membenarkan jika masalah solvabilitas (kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya) AJB Bumiputera sudah berlangsung lama sejak tahun 2000.

FAJAR PEBRIANTO | SETIAWAN







Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

17 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

19 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

37 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

47 hari lalu

Muliaman Hadad Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Segera Agendakan Pemilihan Rektor

Muliaman Darmansyah Hadad terpilih sebagai Ketua MWA UNS melalui rapat koordinasi pembentukan struktur organisasi MWA UNS

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

55 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

55 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

55 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

56 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

58 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya