CGI Dinilai Gagal Menghambat Kerusakan Hutan Indonesia

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 10:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Consultative Group on Indonesia (CGI) dianggap telah gagal membantu menghambat kerusakan hutan akibat penebangan liar di Indonesia. Malahan, dana bantuan yang diberikan oleh CGI semakin mempercepat kerusakan tersebut. Hal ini dikatakan oleh Hapsoro, Koordinator Sumberdaya Alam Telapak saat mengemukakan laporan hasil investigasi Telapak bersama Environmental Investigation Agency (EIA) di Jakarta, Selasa (14/1). Dalam laporannya tersebut Hapsoro memberikan rekomendasi kepada CGI untuk menilai terlebih dahulu keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani masalah-masalah kehutanan sebelum akhirnya memberikan bantuan. Hapsoro menilai dukungan keuangan dan teknis yang diberikan kepada pemerintah Indonesia harus bisa digunakan untuk menangani reformasi sistem peradilan yang menyangkut masalah kehutanan. Selain memberikan rekomendasi kepada CGI, laporan yang bertemakan tentang praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dalam masalah lehutanan juga menyoroti masalah penebangan kayu ilegal yang terjadi di kawasan hutan nasional. Untuk penebangan kayu ilegal, Hapsoro dan timnya lebih memfokuskan kepada kawasan hutan nasional Tanjung Putting. Alasannya memilih kawasan ini karena masalah yang terjadi di kawasan Tanjung Putting kurang konflik horizontal dengan masayarakat adat seperti halnya kawasan lain di Indonesia. Pernyataan Hapsoro ini juga dibenarkan oleh Dave Currey, Direktur EIA, yang mengatakan bahwa masalah yang terjadi di Tanjung Putting lebih sederhana dibandingkan masalah di kawasan nasional yang lainnya. Kalau masalah yang sederhana saja pemerintah Indonesia tidak mampu mengutamakannya, berarti untuk kawasan yang lain tidak ada harapan (penyelesaian), kata Dave. Laporan kali ini juga menyoroti gagalnya penanganan hukum untuk masalah-masalah kehutanan. Dave menyesalkan tindakan kepolisian dan kejaksaan Indonesia yang tidak pernah menuntaskan masalah-masalah kehutanan. Tindakan kepolisan ini bertentangan dengan kebijakan yang dikeularkan oleh Menteri Kehutanan M. Prakosa yang mengumumkan larangan ekspor kayu bulat. Kepolisian dan kejaksaan malahan melepas pelaku-pelaku pencurian ataupun penebangan kayu ilegal. Hapsoro mengemukakan bahwa para pos-pos jagawana yang berada di sepanjang aliran Sungai Buluh Kecil dan Buluh Besar yang seharusnya diisi oleh petugas-petugas yang bersangkutan dibiarkan kosong. Padahal, lanjutnya, para pencuri dan penebang liar ini melewati kedua sungai ini untuk membawa hasil jarahannya. Sehingga, tanpa adanya penjagaan ataupun pengawasan maka mereka dapat lewat dengan seenaknya. Sementara itu Sumarto, Kepala Sub Direktorat Pengamanan Hutan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan membenarkan pengosongan pos-pos jagawana tersebut. Menurut dia, hal ini terpaksa dilakukan karena kurangnya sumberdaya manusia dari pihaknya. Selain itu adanya intimidasi dari penebang-penebang liar sekitar terhadap petugas yang berjaga di sana. Bahkan, menurut dia, Menteri Kehutanan sendiri pernah diancam untuk tidak lagi mengurusi masalah penebangan liar itu. Tapi saya tidak tahu pasti siapa yang mengancam dan mendatangi rumah Menteri, katanya Dewi Retno --- TNR

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

7 menit lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

7 menit lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

18 menit lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

21 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

22 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

24 menit lalu

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

Seluruh peserta UTBK UNJ sebanyak 30.364 orang yang terbagi atas 132 sesi dimana setiap hari dilakukan ujian sebanyak 2 sesi.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

28 menit lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

30 menit lalu

Kata Apriyani / Fadia Usai Telan Kekalahan dari Lee So Hee / Baek Ha Na di Piala Uber 2024

Apriyani / Fadia harus mengakui keunggulan Lee So Hee / Baek Ha Na, pada babak semifinal Piala Uber 2024. Indonesia vs Korea Selatan imbang 1-1.

Baca Selengkapnya