JK Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2017 Naik, Ini Indikasinya  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 11 Februari 2017 06:11 WIB

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2017 lebih baik dibanding tahun lalu, yang tercatat sekitar 5,02 persen. Kenaikan harga komoditas di pasar global akhir akhir ini menjadi salah satu keyakinan meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

Kalla mengatakan, pertumbuhan pada 2017 bisa lebih baik. "Kenapa kami mengharapkan lebih baik? Karena pada tahun-tahun lalu, 2015 dan 2016, mengalami masalah di penerimaan dan pertumbuhan di daerah. Ini karena harga-harga komoditas turun," kata Kalla, Jumat, 20 Februari 2017, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Harga komoditas yang dimaksud seperti batu bara, sawit, dan nikel. Menurut Kalla, sejak akhir 2016, harga komoditas sudah naik. Harga batubara sudah sampai ke US$ 80 per ton dari sebelumnya US$ 50 per ton. Demikian juga harga nikel yang mulai membaik karena stok di Cina menurun.

Kenaikan harga komoditas itu diharapkan bisa meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat, yang ujungnya bisa meningkatkan pendapatan pajak. Kenaikan penerimaan pajak ini akan berpengaruh pada kesehatan fiskal yang tercermin dalam APBN. Kalla berharap APBN 2017 lebih baik dibanding tahun lalu yang sempat mengalami pemotongan anggaran.

Lebih jauh, Kalla mengatakan, efektivitas APBN 2017 juga akan lebih baik. Selain karena penerimaan meningkat akibat kenaikan harga komoditas, juga ada proses ekstensifikasi perpajakan setelah program tax amnesty. "Dua hal saja itu lebih baik," kata Kalla.

Meskipun demikian, kata dia, kinerja ekonomi nasional juga tetap punya risiko global, misalnya kebijakan ekonomi Amerika di bawah Presiden Donal Trump maupun kemungkinan respons dari Cina. Meski begitu, rasa optimisme Kalla pada ekonomi nasional tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Walaupun masih ada risikonya, tapi dibandingkan dengan masalah tahun-tahun lalu, ini jauh lebih baik. Yakni di komoditas dan perkembangan ekonomi yang lainnya. Sehingga kita lebih optimis lagi," kata Kalla.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

27 September 2023

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.

Baca Selengkapnya

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

12 Juni 2023

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

11 Februari 2023

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

6 Februari 2023

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.

Baca Selengkapnya

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

13 Januari 2023

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

27 September 2022

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan masih ada kemungkinan Indonesia terkena dampak dari resesi global.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

23 September 2022

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur setelah harga BBM naik, harga sejumlah jenis beras di sana ikut naik

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

2 September 2022

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

CIPS menyebutkan tingginya harga beberapa komoditas pangan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya