OJK : Bunga Koperasi 5 Persen per Bulan Sudah Tidak Wajar

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 9 Februari 2017 21:39 WIB

Puluhan korban investasi bodong melaporkan Pimpinan Pandawa Group Salman Nuryanto atas dugaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang ke Polda Metro Jaya, Jakarta, 7 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Boyolali - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional III Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhammad Ihsanuddin mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur besarnya imbal hasil atau bunga investasi yang ditawarkan oleh suatu koperasi simpan pinjam (KSP).

“Kalau iming-iming pengembaliannya sampai 5 persen per bulan itu sudah tidak wajar,” kata Ihsanuddin saat ditemui Tempo usai acara pertemuan tahunan OJK dengan pelaku industri jasa keuangan 2017 di Pendopo Ageng Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis, 9 Februari 2017.

Ihsanuddin mengatakan, OJK bersama Polri, Kejaksaan Agung, dan sejumlah instansi terkait sudah membentuk Satuan Tugas Waspada Investasi untuk mencegah maraknya penawaran investasi ilegal alias investasi bodong. OJK juga telah melansir ratusan nama perusahaan investasi bodong di www.ojk.go.id.

Baca : Pengusutan Kasus Pandawa Group Dilimpahkan ke Polda

“Kalau ada penawaran yang meragukan, hotline 1000-500-655 bisa dihubungi. Tapi soal investasi bodong itu memang gampang-gampang susah,” kata Ihsanuddin.

Selain terhadap koperasi simpan pinjam yang menawarkan investasi bodong, dia juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai lembaga swadaya masyarakat yang mengklaim mampu membebaskan utang para debitur tanpa harus mengangsur, seperti LSM Swissindo.

Kendati menjalankan fungsi pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan, Ihsanuddin berujar, OJK tidak memiliki kewenangan terhadap koperasi meski juga bergerak pada simpan pinjam. Sebab, koperasi adalah lembaga terpisah yang pertanggungjawabannya di bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

“Undang-Undang koperasi itu regulatornya Kementerian Koperasi dan UKM. Tapi kalau ada yang tertipu seperti Koperasi Pandawa dan lainnya, nasabah demonya ke OJK,” kata Ihsanuddin. Koperasi Pandawa yang dimaksud Ihsanuddin adalah Pandawa Mandiri Group.

Baca : Invetasi Bodong Pandawa Group, Nasabah Salahkan OJK

Seperti diberitakan, beberapa nasabah korban investasi bodong Pandawa Mandiri Group di Jakarta merasa dirugikan sejak OJK melakukan audit terhadap koperasi simpan pinjam tersebut. Menanggapi hal itu, Ihsanuddin agak meradang. “Kewenangan itu bukan di OJK. (Berita) Itu sudah diluruskan,” kata Ihsanuddin.

Secara terpisah, Kepala OJK Solo Laksono Dwionggo meminta kepala daerah di Solo Raya membantu OJK dan Bank Indonesia dalam memerangi renternir. “Selama ini masyarakat di pelosok dan pedagang di pasar tradisional banyak dilayani renternir. Maka itu ada Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah yang salah satu programnya adalah kredit melawan renternir,” kata Laksono.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

12 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya